Mohon tunggu...
Abraham Tatok
Abraham Tatok Mohon Tunggu... Insinyur - Optimis

Lahir di Pasuruan, 7 juli 1965, sarjana teknik sipil ITN Malang, pernah berada dalam satu tim LSM Bina Sawadaya Masyarakat untuk Program WSLIC (Water Sanitation Low Income Community), pecinta alam dan suka musik.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Galau

14 Februari 2021   11:31 Diperbarui: 14 Februari 2021   11:42 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Baiklah, jika memaksa atas dasar keyakinan cinta.

Akan kunyalakan pelita untuk terangi jalanmu,  

lihatlah sayang, yang kau sentuh hanyalah bayang bayang.

Aku sudah berada diseberang jembatan.

Aku sudah tidak bisa kembali,

pijakan kaki telah runtuh tanpa bekas.

Bidadari nan cantik, mulailah melangkah,

di atas titianmu sendiri, bernama cinta.

ikuti saja cahaya kunang kunang, yang akan membimbingmu

 untuk sampai pada relung hatiku.

Namun bila kelak engkau ragu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun