Ingat betapa ceria, berbinar matamu saat pertama ku kenal.
Kau Jatuh cinta padaku, dan menunggu sebuah jawaban,
sebuah senyum samar yang sulit untuk diartikan.
Wajahmu merona penuh tanda tanya.
Kau tahu, ungkapan hati sama sekali tidak bermakna,
masa lalu, bukan guru yang baik bagi kita.
Bukan salahmu.
Aku sangat mengkhawatirkanmu,dan berharap, Â
mudah-mudahan ini hanya main-main saja.
Ngeri melihatmu bercanda dengan bilah pisau tajam bermata dua
tanpa sadar...
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!