Literasi bisa kita analogikan sebuah jembatan informasi, ibarat pohon ia hanya menjadi batang yang memberi akses pada batas akar dan daun agar bisa menghasilkan buah. Banyak cara meningkatkan level perpustakaan menjadi puncak tertinggi, salah satunya meningkatkan kapabilitas pustakawan. Pustakawan adalah sosok penting dalam menjalankan ekosistem informasi yang berada pada pusat informasi/perpustakaan. Tugas pustakawan telah dicantum lewat undang-undang yang berbunyi  "Pustakawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan/atau pelatihan kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan."-UUD No 43 Tahun 2007
Pertanyaannya, bagaimana pustakawan menilai institusi pengelola koleksi menjadi kategori perpustakaan terbaik dari segi pengelolaan dan pelayanan kepada pemustaka?
Menurut R. David Lankes, seorang  Profesor Perpustakaan Virginia & Charles Bowden di Universitas Texas di Sekolah Informasi Austin. Membagi 3 Kategori dan merupakan tahapan untuk membangun perpustakaan yaitu perpustakaan buruk, baik dan hebat. Membedah dari pernyataan tersebut akan memberikan gambaran bagi pustakawan dalam menilai perpustakaan terbaik dan suara rakyat /apresiasi menentukan nilainya.
- Bad libraries build collectionsÂ
Membangun koleksi perpustakaan adalah tahap awal dalam mengenalkan sebuah perpustakaan. Hal tersebut akan menjadi identitas institusi pengelola koleksi dan berperan penting untuk menyediakan pengetahuan yang sesuai bagi pemustaka, terutama koleksi perpustakaan yang didasari kebijakan pengembangan koleksi. Contoh membangun koleksi atau library identity adalah Aspek kelembagaan, Pendanaan, Sumber daya manusia, Gedung/ruang perpustakaan, koleksi bahan pustaka.
Kenapa perpustakaan buruk adalah membangun koleksi menurut R. David Lankes?
Pandangan R. David Lankes tentang perpustakaan buruk membangun koleksi ialah sebuah statement untuk menunjukkan perpustakaan memiliki tahapan-tahapan yang mana sebuah perpustakaan ada semacam transformasi setiap waktu. Apabila transformasi ini tidak berjalan akan menimbulkan dampak buruk bagi perpustakaan. Sebuah pengembangan perpustakaan memberikan reaksi kontradiktif  pada masyarakat yang menyebarkan stigma tentang perpustakaan ialah sebuah gudang buku. Pernyataan tersebut bisa ditepis jika seorang pustakawan tidak hanya berinovasi untuk membangun koleksi seperti analisis komunitas, kebijakan seleksi, seleksi pustaka, pengadaan, penyiangan dan evaluasi koleksi. Lebih dari itu, pustakawan harus selalu membangun ide, kemudian ide tersebut akan memberikan dampak positif internal maupun eksternal di perpustakaan
- Good libraries build services
Perpustakaan baik membangun layanan merupakan tahap selanjutnya dalam pengembangan perpustakaan, membicarakan pelayanan pada perpustakaan adalah kegiatan perpustakaan untuk menghubungkan jasa layanan informasi terhadap pemustaka sehingga memberikan dampak temu kembali informasi. Â Secara umum, layanan perpustakaan dibagi menjadi 2 macam, yakni layanan teknis (aktivitas mempersiapkan bahan untuk disajikan kepada pemustaka), dan layanan pemustaka (pemanfaatan koleksi yang sudah disiapkan). https://duniaperpustakaan.com
Beberapa jenis system layanan perpustakaan ialah system layanan terbuka (open acces), system layanan tertutup (close access) dan system layanan campuran (mixed access). Jenis-jenis layanan perpustakaan diantaranya :
1. Layanan Pengadaan Koleksi
2. Layanan Pengolahan