Mohon tunggu...
Muhammad Fadil
Muhammad Fadil Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan

"Membaca meningkatkan pengetahuan, Menulis akan menambah kosa kata baru, dan Perpustakaan adalah lokasi terbaik untuk mendapati keduanya"

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rundung Pilu

25 Juli 2023   07:00 Diperbarui: 25 Juli 2023   07:04 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar diambil dari pixabay.com

Rasaku ibarat skizofrenia, Terbenam jatuh dasar menghimpit. Hisapan lumpur selimut kelam. Menilik diam, terabaikan.

Bayangan semu sampaikan riang, Pemantik sepi berlalu-lalang. Tanpa sebab sedih mengundang, Awan hitam turunkan hujan

Rundung Pilu.

Tersiksa rasa bebani raga, Putri malu tajam durinya. Campur aduk terpuruk, Kaca bening jadi saksinya

Engkau, selalu datang bagai mimpi

Menangis lepas bangun menghempas

Amnesia tertuduh, rindu jadi pemicu.

Kamu berjalan beriringan kebaikan. Orang tuli pun mendengarkan, Orang buta pun terlihatkan, karena itu bahasa kebaikan.

Bicara tentang Aku.

Pendosa pengagum lagak berbudi

Ingat nama buta rupa.

Yogyakarta, Muhammad Fadil

24 Juli 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun