Mohon tunggu...
Muhammad Fadil
Muhammad Fadil Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan

"Membaca meningkatkan pengetahuan, Menulis akan menambah kosa kata baru, dan Perpustakaan adalah lokasi terbaik untuk mendapati keduanya"

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Melihat Tuhan pada Dirinya

9 Desember 2022   07:00 Diperbarui: 9 Desember 2022   10:20 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Garis mata dibalik senyuman. Sipit, bagai bulan sabit menyinari malam

Simpul senyum mengikat kebiasaan, Rasa ambigu setiap tatapan

Mencuri, bukan benda yang tercuri. Tapi aku mencuri pandang disetiap kesempatan.

Diam, ungkapan sang melankolis terbayang, Lupa diri bila ia perhatikan

Bersemayam tak berjarak, Melayangkan pandang ia membaca.

Tangan daku  menompang wajah, Meja kaca jadi saksinya.

Pipi sedikit gembul, mempertegas cantiknya. Senyumku tanpa sadar menafsirkan rasa.

Bahkan hati pun berkata : Melihat Tuhan pada dirinya. Karena karya Tuhan adalah sebuah keindahan.

Buku tergenggam erat. Gerakan mata seiring kata

Imajinasi memasuki pikirannya. Dan delusi memasuki pikiranku.

Muhammad Fadil

Rejang Lebong, 09.12.2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun