Doni semakin gelisah orang tuanya menyuruh dia segera pulang. Ujian akhir sudah usai, Doni dan Siska keduanya dinyatakan lulus tinggal lagi menunggu wisuda. Mereka memang sudah berjanji untuk menyelesaikan studi tepat waktu. Sudah sejak di SMA mereka akrab, tetapi baru di semester tiga ketika duduk di bangku kuliah mereka mulai menjalin hubungan yang lebih serius. Mereka berdua satu kampus hanya berbeda jurusan. Perasaan sebagai kawan sejak di SMA kini mulai bersemi menjadi benih cinta yang semakin subur dan semakin menguatkan tekad mereka untuk melanjutkan kejenjang hubungan yang lebih serius dan berumah tangga. Sore itu ketika Doni menceritakan maksud orang tuanya menyuruhnya segera pulang, siska terkejut.
Doni akan dijodohkan dengan putri almarhum sahabat ayahnya. Mendengar cerita Doni, hati Siska merasa tersayat. Harapannya hancur berkeping-keping. Tak pernah tersangka bahwa Doni akan lebih dahulu mengutarakan keadaannya. Usai wisuda Doni dan Siska kembali ke kota asal mereka. Meski terasa berat perpisahan itu berat, Siska harus berani menerima kenyataan.Â
Kenangan-kenangan indah selama bersama Doni, sirna dalam bayangan kepedihan hatinya. Hampir lima tahun mereka menjalin hubungan mesra saling menyayangi. Perasaan yang semakin lekat di hati dan semakin sulit untuk dilupakan begitu saja. Namun apa boleh buat Donipun tak dapat menolak keputusan kedua orang tuanya itu karena hutang budi orang tuanya kepada lamarhum sahabat ayahnya. Meski hati Doni berontak tetapi apa daya ia tidak berani melawan kehendak orang tuanya. Malam itu ketika sampai di rumah calon istrinya, Doni menjerit tertahan, ia hampir berlari memeluk Siska.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H