Mohon tunggu...
abraham raubun
abraham raubun Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli gizi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Olah raga, kuliner

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Ampas Tarigu, Ampas Bukan Sembarang Ampas

6 Februari 2023   09:12 Diperbarui: 6 Februari 2023   09:47 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foodie. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sisa bahan makanan yang sudah diambil sari patinya lazim disebut ampas. Ada yang dapat didaur ulang atau dimanfaatkan kembali jadi wujud makanan, atau camilan lain. Bergantung kepada kreativitas dan selera orang yang mengolahnya.

Di Kota Ambon ada jenis roti yang dinamakan ampas tarigu. Meski dinamakan ampas tarigu sejatinya bukan sisa-sisa dari tepung terigu. Karena bahan dasarnya memang terigu ditambah gula merah atau gula aren dan kelapa parut kemudian  dipanggang.

Kue atau roti ampas tarigu merupakan menu camilan sore hari yang biasa disantap bersama keluarga. Rasa manis dari teksturnya yang lembut membuat roti ini banyak digemari. Menilik bahan dasarnya membuat camilan ini Kaya akan energi yang berasal dari tepung terigu, gula dan kelapa. Ini merupakan salah satu kue yang sering dijadikan oleh-oleh atau buah tangan oleh mereka yang mengunjungi Kota Ambon.

Tentang roti sendiri yang mungkin dikenal umum oleh masyarakat Indonesi sebagai makanan utama bangsa Belanda di zaman  penjajahan,  konon awalnya merupakan gandum yang di olah oleh bangsa Mesir dan Mesopotamia, memanfaatkan gandum yang dijadikan adonan tepung dan dipanggang. Olahan ini kemudian berkembang sampai ke Europa menjadi roti dengan segala variasinya. 

Roti nampaknya meninggalkan kesan pada masyarakat sebagai makanan bergengsi karena di zaman penjajahan hanya dikonsumsi oleh para penjajah dan kalangan bangsawan. Bagi rakyat kecil singkong diberi level roti sumbu. Nampaknya ini untuk jaga gengsi untuk menyaingi roti. Itu cerita zaman baheula yang berkembang di kalangan masyarakat.

Kini roti ampas tarigu ini sudah ada yang dipasarkan secara online. Tentu perlu diperkenalkan kepada masyarakat sebagai variasi sumber karbohidrat melengkapi menu makanan sehari-hari.

Rekayasa makanan lokal untuk memperkaya khazanah dunia perkulineran perlu digalakkan. Tidak saja untuk memperkaya ragam jenis makanan, tetapi juga menganut anjuran dalam Pedoman Gizi seimbang untuk mengonsumsi sumber karbohidrat yang lebih variatif. Ini penting dilakukan sehingga pasokan energi tidak semata-mata bergantung pada beras. Karena dalam satu bahan makanan tentu jumlah Dan jenis zat gizi yang dikandung tentu berbeda-beda. Dengan mengonsumsi bahan makanan sumber energi yang bervariasi, juga berarti menambah variasi zat gizi yang dibutyhkanoleh tubuh.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun