Mohon tunggu...
abraham raubun
abraham raubun Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli gizi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Olah raga, kuliner

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Canary Wood alias Mengkudu

20 Januari 2023   13:53 Diperbarui: 20 Januari 2023   14:07 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika melihat pohon mengkudu yang berbuah lebat tumbuh subur di sisi selokan, jadi teringat masa kecil. Beberapa teman suka mengajak mencari buah mengkudu.

Buah ini nama ilmiahnya Morinda citrifol. Buahnya berwarna hijau sewsktu masih muda dan menguning keputih-putihan ketika sudah tua. Tsnsman ini  banyak ditemukan di India, Asia Tenggara, termasuk Indonesia dan Australia. Di Australia disebut Canary Wood. Orang Hawaii menamakannya noni. Orang Sunda menyebutnya cangkudu dan orang Jawa menamakannya pace. Sedangkan orang Inggris menyebutnya Indian Mulberry. Buah ini cukup populer dikonsumsi sebagai obat herbal dan suplemen.

Bagi kami anak-anak kala itu sering membuatnya menjadi rujak yang ditumbuk. Memang buah ini aromanya kurang sedap tajam menyengat. Ini disebabkan oleh kandungan asam kaproat dan asam kaprat. Tetapi ketika dibuat rujak nampaknya ternetralisir oleh bumbu rujak yang menggunakan terasi, cabe, garam dan gula merah. Rasanya enak juga.

Buah ini telah lama digunakan sebagai obat tradisional untuk meningkatkan sistem kekebalan dan detoksifikasi dalam tubuh.  Kaya akan Vitamin C, karoteen, vitamin B3 (niasin) dan zat besi.

Di kalangan suku Dayak daun mengkudu biasa diolah jadi botok. Daun mengkudu direbus dua kali, air rebusan dibuang agar tidak terasa pahit. Kemudian dicampur dengan ikan tongkol, ikan lais atau ikan baung sexual selera, dimasak dengan santan.

Botok yang dikenal biasanya dibuat dari kelapa parut dibumbui cabai, garam, merica, dan daun salam, dibungkus denan daun pisang dan dikukus hingga matang. Campurannya bisa menggunakan bahan seperti petai cina, tahu, teri, udang dan sebagainya.

Dari segi manfaat mengkudu banyak juga. Salah satunya dipercaya dapat menjaga kesehatan sel-sel tubuh. Seperti diketahui sel-sel dan jaringan tubuh bisa cepat rusak jika sering terpapar radikal bebas yang berasal dari berbagai sumber, seperti asap rokok, polusi, racun, dan paparan radiasi atau sinar matahari berlebih. Radical bebas dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit. Buah mengkudu diketahui dapat mengurangi kadar radikal bebas dan memperbaiki kerusakan sel-sel tubuh akibat paparan zat tersebut.

Namun cara terrain menjaga kesehatan tubuh tentu mengacu pads pola makan dengan gizi seimbang. Pedomannya tersedia, masalahnya human bisa atau Tidak menerapkannya, tetspi may atau Tidak melakukannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun