Oleh : Maulana Arief AboyÂ
BULAN Ramadan akan segera menggenapi hitungan bulan nya. Itu artinya, takbir akan segera berkumandang di musola dan mesjid-mesjid dengan khidmat dan lantang. Takbir artinya menyuarakan lafal Allahu Akbar (Allah Maha Besar) dengan maksud mengagungkan keagungan Allah SWT.Â
Dalam aturan bahasa Arab, Akbar (Maha Besar) termasuk kata sifat  dengan jenis  isim tafdhil dari kata kabir (besar). Isim tafdhil sendiri adalah alat pembanding untuk menunjukkan sesuatu yang lebih utama daripada yang lainnya.Â
Alat pembanding pasti hanya bisa difungsikan ketika ada dua objek yang harus dibandingkan. Dengan demikian, setiap kata sifat dalam bahasa Arab punya isim tafdhil.
Berbeda dengan kata sifat dalam bahasa Arab lainnya, lafal takbir (Allahu Akbar) adalah kata yang tidak memiliki objek lain untuk dibandingkan. Hal ini jelas karena Allah tidak memiliki sekutu, tidak ada lawan dan tidak ada satupun yang dapat dibandingkan dengan-Nya.Â
Dalam segala sifat-Nya Allah tidak dapat diserupakan dengan makhluk-Nya karena Allah Maha Memiliki segala sifat kesempurnaan, termasuk dalam kata kabir (besar) yang menjadi akbar (Maha Besar).
Dalam surat al-Baqarah ayat 185 Allah SWT berfirman, "Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil).Â
Karena itu, barang-siapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.Â
Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur." (QS. al-Baqarah[2]:185)
Ayat di atas menjelaskan tentang adanya perintah mengumandangkan takbir sebagai penutup ibadah puasa. Selain itu, Â terdapat sebuah tanda bahwa tiap kita harus bersemangat dan bergairah menghadapi bulan-bulan setelah Ramadan. Allah SWT tahu bahwa manusia akan kembali berhadapan dengan segala godaan yang dilancarkan oleh pasukan setan.Â
Takbir merupakan pekik semangat agar berani dan tidak gentar berperang kembali dengan pasukan setan di luar Ramadan. Takbir merupakan penyemangat dalam menghadapi peperangan dalam kehidupan ini.
Rasulullah SAW selalu memimpin pasukan dalam mengumandangkan takbir ketika berangkat dan berada di medan perang. Dalam peristiwa "Fathu Makkah" (Penaklukan Kota Mekah) Rasulullah SAW mengimami takbir sepanjang perjalanan menuju Mekah.Â
Takbir inilah yang menjadi penguat mental pasukan Islam yang sebagian belum begitu yakin bahwa Mekah dapat dikuasai. Hal ini dikarenakan Mekah telah dikuasai Kaum Musyrikin dan telah lama umat Islam terusir dari Mekah.Â
Takbirlah yang menjadikan semangat sehingga kemenangan pun dapat diraih. Tidak ada kekerasan, anarkisme berlebihan dan pertumpahan darah saat itu. Kaum muslimin yang dipimpin Rasulullah SAW hanya membawa takbir yang lantang sebagai solusi kemenangan dan kedamaian.
Dengan demikian, takbir dalam konteks kesudahan puasa merupakan penyemangat untuk menghadapai kehidupan pasca pelatihan Ramadan. Orang-orang yang benar-benar berpuasa adalah seperti junud Allah (tentara Allah) yang dimuliakan setelah dilatih sedemikian rupa di Bulan Ramadan.Â
Tentara yang dimuliakan itu adalah mereka yang benar-benar terlatih. Dengan semua hasil pelatihan, barisan tentara ini diharapkan mampu untuk menghancurkan musuh-musuh yang akan menggoda dirinya.
Sebulan penuh kita dilatih untuk menjadi tentara Allah agar siap diterjunkan ke medan juang di sebelas bulan lainnya. Berhasil atau tidaknya latihan yang kita lakukan selama Ramadan akan terlihat dari kumandang takbir yang diucapkan.Â
Hal ini karena takbir yang diucapkan adalah tanda kesiapan jiwa dan raga untuk menghadapi tantangan dan peperangan pada bulan-bulan di luar Ramadan. Â Wallahu 'Alam****
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H