Mohon tunggu...
IMAM PRASETYO
IMAM PRASETYO Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Saya seorang mahasiswa yang sedang menempuh jenjang Strata 1 Tek. Penerbangan di Sekolah Tinggi Teknologi Adisucipto Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Stop! Jangan Menjadi Analis atau Paranormal Dadakan

10 Mei 2012   12:44 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:28 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tulisan ini saya buat menyangkut hal Kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100 (SSJ-100) yang terjadi di Gunung Salak Jawa Barat.

Setelah saya perhatikan, setelah terjadinya musibah kecelakaan pesawat tersebut (bahkan setiap kecelakaan pesawat) selalu muncul analisis "ngawur" yang di tulis oleh Media. Mengapa saya katakan demikian? karena mereka membuat berita tentang analisis kecelakaan pesawat tersebut berdasarkan "KEMUNGKINAN" atau dengan teori-teori yang entah dari mana asalnya. Dan bisa menyesatkan masyarakat awam tentang penyebab terjadinya kecelakaan pesawat tersebut.

FYI: Indonesia telah memiliki sebuah lembaga independent yang bekerja sebagai investigator & analis kecelakaan transportasi di Indonesia yaitu Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Lembaga ini bertugas menyelidiki penyebab terjadinya suatu kecelakaan transportasi (darat, laut & udara) berdasarkan BUKTI-BUKTI yang ada. Dan pasti hasil investigasi tersebut akan di release secara publik jika investigasi sudah selesai dilakukan. Hasil investigasi akan di release ke publik sekitar 6 bulan sampai 1 tahun tergantung lamanya penyelidikan & penelitian tersebut.

Sekali lagi dengan rasa hormat, saya menghimbau kepada MEDIA ataupun Masyarakat (yang katanya pintar), JANGAN mendahului hasil penyelidikan yang dilakukan oleh KNKT. Karena hal tersebut bisa menyesatkan masyarakat awam tentang penyebabn terjadinya suatu kecelakaan. :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun