Mohon tunggu...
abner sumbayak
abner sumbayak Mohon Tunggu... -

i'm not a perfect man but i was created perfectly by His hands/music and singing is my passion/love my papa, mami and both younger sisters

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Maafkan Aku yang Tak Bisa Memaafkanmu

12 Agustus 2011   08:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:52 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

dear kamu,

aku masih ingat kala pertama kita bertemu, kau menatapku dengan penuh rasa ingin tahu, demikian juga aku. akhirnya kita berkenalan, dan kita mendapati banyak persamaan. itu membuat aku merasa nyaman dengan kamu.

dear kamu,

waktu berjalan begitu cepat dan kita pun semakin akrab, saling ketergantungan di antara kita membuat aku semakin dekat denganmu, aku semakin mempercayaimu, aku semakin terpikat olehmu, aku semakin menyayangimu.

dear kamu,

tahukah kamu?kalau aku begitu menikmati setiap kebersamaan kita?aku selalu larut dalam setiap senda gurau, kebahagiaan yang kau bagi, tawa yang kau curahkan, terutama cinta yang semakin hari semakin kuat kurasakan. mungkin kamu gak pernah tahu kalau diam-diam aku memendam cinta padamu. ah... kupikir kamu tidak perlu tahu asalkan kita masih tetap bersama dan kamu masih selalu ada di sisiku.

dear kamu,

aku sungguh terkejut dengan cerita bahagia yang kamu sampaikan, kalau kamu telah mendapatkan seseorang yang kamu cintai. aku, jujur sangat terpukul dengan berita ini. diam-diam aku terluka walaupun aku tak ingin kamu mengetahuinya. memang tidak ada yang berubah kala itu, kamu masih tetap dirimu yang dulu, yang selalu ada bersamaku, yang selalu setia menemaniku, bahkan kamu masih terlihat sangat memperhatikan dan menyayangiku. yahh...seperti yang kamu ucapkan padaku dulu.

dear kamu,

kekecewaanku dimulai saat kamu sungguh yakin dengan pilihan hatimu dan menegaskan padaku bahwa tak ada yang spesial di hubungan kita. aku dan kamu, kamu dan aku, hanya dua insan yang saling terpaut secara emosional, yang mungkin secara kebetulan sangat cocok dalam banyak hal. aku hanya terdiam mendengar itu semua, ingin rasanya aku berontak tapi rasa kecewa ini terlanjur membungkam mulutku. aku hanya mampu ucapkan "iya" ketika hanya kata itu yang kamu inginkan keluar dari mulutku.

dear kamu,

kini, semuanya berubah...aku terlanjur kecewa dengan sikapmu, aku terlanjur tersakiti oleh semua ucapanmu, seolah kehadiranku selama ini tak bermakna dan kebersamaan kita selama ini tak berarti. aku memilih untuk menjauh dari hidupmu, menghindari kebersamaan itu, dan belajar melupakan smua kenangan antara kita. dalam diam, di tengah heningnya malam hanya airmata yang menemaniku, bersama semua kenangan tentang dirimu. aku...aku yang sudah tersakiti oleh rasa cintaku padamu

dear kamu,

kini aku tak lagi bersamamu, setidaknya aku berhasil menjauh darimu. berulang kali kau coba untuk datang padaku, tapi itu semua percuma. tak ada lagi ruang sekecil apapun buatmu disini. semua sudah kususun rapi dan itu semua tanpamu. percuma, percuma kau memintaku kembali. sungguh aku telah putuskan untuk tak lagi bersama.

dear kamu,

tak ada kata yang bisa kuucapkan, selain kata maaf...maafkan aku yang tak bisa memaafkanmu...

dari aku yang tersakiti,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun