Mohon tunggu...
Abner Darmawan Sigar
Abner Darmawan Sigar Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa S1 pertanian

tertarik pada semua hal

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Studek 2023: Menginspirasi Mahasiswa Pertanian UKSW dalam Mewujudkan SDGs di Jogja!

3 Agustus 2023   21:26 Diperbarui: 3 Agustus 2023   21:41 764
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi: produk hasil dau sampah RInDU

Menutup semester 6, FPB UKSW kembali mengadakan kegiatan anual yang dapat diikuti mahasiswa pertanian tahun ke-2, yakni Studi Ekskursi. Studi ekskursi (Studek) tahun 2023 ini diadakan pada tanggal 20-21 Juli 2023 di Daerah Istimewa Yogyakarta atau sering dikenal sebagai kota pelajar. Studi ekskursi kali ini diadakan untuk menginspirasi mahasiswa dalam mewujudkan poin-poin SDGs melalui kunjungan ke 3 buah tempat menarik di Jogja, yaitu:

  • Balai Besar Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi (BBPPMDDT)
  • Agrowisata Bhumi Merapi
  • Pusat Inovasi Agroteknologi Universitas Gadjah Mada (PIAT UGM)

Sebelumnya teman-teman sudah tahu belum SDGs itu apasih? dan apa saja kaitannya dengan pertanian?

sumber: sdgs.bappenas.go.id
sumber: sdgs.bappenas.go.id

SDGs (Sustainable Development Goals) atau dalam bahasa Indonesia Tujuan Pembangunan Berkelanjutan adalah serangkaian tujuan global yang ditetapkan oleh PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan di seluruh dunia. Tujuan- tujuan ini diadopsi pada tahun 2015 dalam "Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan" dan terdiri dari 17 tujuan dan 169 target yang berhubungan dengan berbagai aspek pembangunan, termasuk sosial, ekonomi, dan lingkungan. Untuk mengetahui lebih banyak mengenai SDGs teman-teman bisa klik di sini

dalam penerapannya SDGs sendiri berhubungan sangat erat dengan pertanian, dimana pada SDGs sendiri terdapat 10 tujuan yang dapat terjawab melalui pertanian, diantaranya ada SDG 1, SDG 2, SDG3, SDG 5, SDG 6, SDG 7, SDG 8, SDG 12, SDG 13, SDG 15. Lalu semaksimal apasih ke sepuluh poin SDG ini sudah diterapkan di Indonesia, yuk sama-sama kita cari tahu dengan menelaah penerapan poin SDG yang kita temukan selama STUDEK

1. Balai Besar Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi (BBPPMDDTT)

dokumentasi pribadi: mahasiswa FPB UKSW di BBPPMDDTT Yogyakarta
dokumentasi pribadi: mahasiswa FPB UKSW di BBPPMDDTT Yogyakarta

BBPPMDDTT atau biasa dikenal dengan singkatan lebih pendek BBPPM merupakan sebuah instansi yang didirikan dibawah kementrian pertanian republik Indonesia sebagai sarana yang untuk mengembangkan dan menyelenggarakan program peningkatan kualitas pertanian, penyuluhan pertanian, pengembangan masyarakat desa tertinggal, dan transmigrasi di wilayah Yogyakarta. Balai ini berperan penting dalam membantu masyarakat petani, khususnya yang berada di wilayah desa tertinggal dan daerah transmigrasi, untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan melalui pendekatan dan pelayanan yang terpadu dan berkelanjutan. 

Walaupun berada dibawah naungan kementerian pertanian di BBPPM kita bisa belajar tidak hanya mengenai pertanian saja, namun juga peternakan dan perikanan. Penasaran kan bagaimana kaitan BBPPM dengan tercapainya nilai SDGs? mari kita telaah bersama-sama!

dokumentasi pribadi: showcase BBPPMDDTT
dokumentasi pribadi: showcase BBPPMDDTT

1. Pertanian

dokumentasi pribadi: (maiz morado) varietas jagung asal Spanyol
dokumentasi pribadi: (maiz morado) varietas jagung asal Spanyol

Pada showcase pertanian BBPPMDDTT mengajarkan banyak sekali ilmu baru seperti bagaimana menuntaskan masalah-masalah pertanian seperti  serangan hama dengan menggunakan pertanian terpadu. Seperti push-pull strategies dan polikultur sehingga dapat mengurangi potensi kerusakan hasil panen sekaligus mengurangi produk kimia yang dapat merusak lingkungan. Pada showcase pertanian kita juga diajarkan cara menanam pada lahan sempit yakni dengan cara menanam secara vertikultur baik menggunakan pot maupun menggunakan polybag. Selain cara menanam di showcase pertanian BBPPM kita juga diajarkan bagaimana cara kita meningkatkan harga jual produk kita, hal ini bisa dilakukan baik dengan cara merubah sistem pertanian ke pertanian organik, maupun menggunakan varietas tanaman baru yang masih jarang di pasaran.

2. Peternakan

dokumentasi pribadi: showcase kandang bebek kering
dokumentasi pribadi: showcase kandang bebek kering

Pada BBPPMDDTT Yogyakarta juga terdapat showcase peternakan terpadu, dimana terdapat hewan ternak berupa sapi, kambing, kelinci, ayam, bebek, burung puyuh, hingga lebah madu. Dikatakan terpadu karena pada showcase peternakan ini diusahakan tidak ada yang terbuang, dimana urin dan kotoran hewan diubah menjadi pupuk kompos, POC, hingga biogas. terdapat juga lebah madu yang digunakan sebagai penyerbuk tanaman sekaligus ternak penghasil madu. selain itu pada showcase kita juga diajarkan bagaimana cara beternak dengan baik, seperti pemberian pakan hewan sehingga menghasilkan produk baik seperti telur omega, perkawinan jenis sapi untuk menghasilkan anakan yang bagus, hingga pernacangan kandang bebek agar terhindar dari bau menyengat dan lebih nyaman bagi hewan ternak.

3. Perikanan

dokumentasi pribadi: kolam akuaponik
dokumentasi pribadi: kolam akuaponik

Pada BBPPMDDTT juga terdapat showcase perikanan terpadu yang dimana terdapat perpaduan antara pertanian dan perikanan yakni sistem akuaponik baik sederhana atau akuaponik apung yang modern menggunakan pompa, pada showcase perikanan juga terdapat kolam lele dan tambak lobster air tawar yang memiliki nilai jual tinggi dan waktu pemeliharaan singkat.

Dari BBPPMDDTT kita sudah bisa menemukan banyak sekali poin SDGs yang terjawab, beberapa poin yang saya temukan adalah sebagai berikut:

  • SDG 2 (Pangan Untuk Semua): Showcase pertanian BBPPMDDTT mengajarkan cara-cara inovatif untuk menuntaskan masalah pertanian, seperti serangan hama, dengan menggunakan pertanian terpadu. Strategi push-pull dan polikultur membantu mengurangi potensi kerusakan hasil panen dan penggunaan produk kimia yang merusak lingkungan, sehingga meningkatkan ketahanan pangan.
  • SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab): Showcase pertanian BBPPMDDTT juga mengajarkan cara mengubah sistem pertanian ke pertanian organik, mengurangi penggunaan produk kimia, dan menggunakan varietas tanaman baru untuk meningkatkan harga jual produk pertanian.
  • SDG 15 (Kehidupan Darat): Dengan mempraktikkan pertanian terpadu dan pertanian organik, showcase pertanian BBPPMDDTT membantu melindungi keanekaragaman hayati dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
  • SDG 13 (Aksi Iklim): Penggunaan praktik pertanian terpadu dan pertanian organik membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan berkontribusi pada mitigasi perubahan iklim.
  • SDG 6 (Air Bersih dan Sanitasi): Showcase pertanian BBPPMDDTT menggunakan konsep pengolahan limbah hewan ternak menjadi pupuk kompos, POC, dan biogas, yang membantu menjaga kualitas air dan lingkungan.
  • SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi): Dengan mengajarkan cara-cara inovatif dalam pertanian dan peternakan, showcase BBPPMDDTT membantu menciptakan peluang pekerjaan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di sektor pertanian.
  • SDG 17 (Kemitraan Global untuk Pembangunan): Showcase pertanian BBPPMDDTT berfungsi sebagai tempat berbagi pengetahuan dan keterampilan dalam pertanian terpadu, peternakan terpadu, dan akuaponik. Ini mendorong kemitraan dan kolaborasi antara berbagai pihak dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan

2. Agrowisata Bhumi Merapi

dokumentasi pribadi: taman agrowisata Bhumi Merapi
dokumentasi pribadi: taman agrowisata Bhumi Merapi
Taman agrowisata Bhumi Merapi merupakan taman yang condong lebih berfokus kepada keberagaman fauna dibanding flora. di taman ini sendiri terdapat beragam sekali satwa jinak yang bisa diajak interaksi secara langsung, satwa yang tersedia antara lain adalah serangga, reptil, aves, mamalia, hingga hewan ternak. Selain disuguhi oleh berbagai hewan lucu yang family friendly di Bhumi Merapi kita juga bisa berfotoria di berbagai spot foto menarik dengan tema bangunan model eropa yang indah dan bernilai estetik. 

Dari kunjungan ke agrowisata Bhumi Merapi ada beberapa poin SDGs yang dapat saya temukan sebagai berikut:

  • SDG 15 (Kehidupan Darat): Taman agrowisata Bhumi Merapi menampilkan keberagaman fauna, termasuk serangga, reptil, aves, mamalia, dan hewan ternak. Dengan melestarikan dan mempromosikan keanekaragaman hayati ini, Bhumi Merapi berkontribusi pada tujuan SDG 15 untuk melindungi, memulihkan, dan mempromosikan penggunaan yang berkelanjutan terhadap ekosistem darat.
  • SDG 4 (Pendidikan Berkualitas): Bhumi Merapi menyediakan pengalaman edukatif bagi pengunjung dengan berinteraksi langsung dengan berbagai satwa jinak. Melalui edukasi ini, taman ini berkontribusi dalam mencapai tujuan SDG 4 untuk memberikan pendidikan yang inklusif, berkualitas, dan berkeadilan, serta meningkatkan kesadaran tentang lingkungan dan keanekaragaman hayati.
  • SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab): Bhumi Merapi memberikan pengalaman berinteraksi dengan hewan-hewan yang jinak dan ramah lingkungan, seperti reptil dan serangga. Praktik ini mendukung SDG 12 dalam meningkatkan kesadaran tentang konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab terhadap alam dan lingkungan.
  • SDG 17 (Kemitraan Global untuk Pembangunan): Dengan menawarkan pengalaman edukatif dan menyajikan keberagaman fauna serta spot foto menarik, Bhumi Merapi menciptakan kemitraan yang berkelanjutan dengan berbagai pihak, termasuk pengunjung, untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan secara luas.

3. Pusat Inovasi Agroteknologi Universitas Gadjah Mada (PIAT UGM)

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

Pada tanggal 21 Juli, tepatnya hari ketiga kita mengunjungi lokasi ketiga, yakni PIAT UGM. PIAT UGM merupakan sebuah unit atau lembaga yang didirikan untuk tujuan meningkatkan kualitas dan efisiensi dalam sektor pertanian melalui penelitian, pengembangan teknologi, dan pendekatan inovatif. Di PIAT UGM terdapat banyak sekali sektor dan penelitian baru yang jarang kita temui di Agroteknologi. Di lembaga ini terdapat sektor pengolahan, pemasaran, dan peternakan. dimana terdapat pengolahan produk berupa makanan seperti singkong dan minuman dari markisa. Selain makanan ada juga produksi berupa tanaman loh, produksi ini dilakukan dengan melakukan pemuliaan benih tanaman. terdapat juga peternakan terpadu dimana ada hewan ternak berupa sapi, rusa, dan maggot yang bisa digunakan untuk biogas, pupuk, dan pakan ternak lain.

dokumentasi pribadi: produk hasil dau sampah RInDU
dokumentasi pribadi: produk hasil dau sampah RInDU

Yang paling unik, di PIAT UGM ini terdapat Rumah Inovasi Daur Ulang atau dikenal dengan (RInDU). RInDU merupakan pusat studi sekaligus tempat penilitian yang mengolah jenis sampah organik dan anorganik. Dimana sampah organik berupa daun diolah menjadi POC, sedangkan sampa anorganik seperti tutup botol dan plastik lainnya diolah menjadi alas gelas, gelang, dan tatakan.

Di kunjungan ketiga ini ditemukan poin SDGs sebagai berikut:

  • SDG 2 (Pangan Untuk Semua): PIAT UGM berkontribusi dalam sektor pertanian dengan fokus pada pengembangan teknologi dan inovasi di bidang agroteknologi. Dengan meningkatkan kualitas dan efisiensi dalam sektor pertanian, PIAT UGM membantu mendukung pencapaian SDG 2 yang bertujuan untuk mencapai ketahanan pangan dan mengakhiri kelaparan.
  • SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur): PIAT UGM merupakan unit yang berfokus pada penelitian dan pengembangan teknologi, termasuk di sektor pengolahan dan pemasaran. Hal ini relevan dengan SDG 9 yang bertujuan untuk membangun infrastruktur yang tangguh, mendorong inovasi, dan mendukung pertumbuhan industri yang berkelanjutan.
  • SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab): PIAT UGM memiliki Rumah Inovasi Daur Ulang (RInDU) yang berfokus pada pengolahan sampah organik dan anorganik menjadi produk bernilai tambah seperti POC, alas gelas, gelang, dan tatakan. Dengan melakukan daur ulang sampah, PIAT UGM berkontribusi pada SDG 12 yang bertujuan untuk mencapai pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan.
  • SDG 13 (Aksi Iklim): PIAT UGM memiliki peternakan terpadu yang memanfaatkan hewan ternak seperti sapi, rusa, dan maggot untuk menghasilkan biogas, pupuk, dan pakan ternak. Penggunaan biogas dari limbah organik dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca, berkontribusi pada mitigasi perubahan iklim yang diupayakan dalam SDG 13.
  • SDG 15 (Kehidupan Darat): PIAT UGM memiliki sektor pemuliaan benih tanaman yang mendukung SDG 15 dalam pelestarian keanekaragaman hayati di daratan dengan upaya pengembangan varietas tanaman yang lebih tahan terhadap perubahan lingkungan.
  • SDG 17 (Kemitraan Global untuk Pembangunan): PIAT UGM berperan sebagai pusat studi dan penelitian dalam mengolah sampah organik dan anorganik. Dengan kolaborasi dan kemitraan dengan pihak eksternal, PIAT UGM berkontribusi pada SDG 17 yang mendorong kemitraan global untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan secara luas.

Selama STUDEK, kita telah menemukan bagaimana ketiga lokasi yang kita kunjungi berkontribusi dalam mencapai berbagai poin SDGs. Dari pertanian terpadu, pertanian organik, hingga keberagaman hayati dan pengolahan sampah, ketiga destinasi tersebut telah memberikan inspirasi kepada mahasiswa UKSW untuk turut berperan aktif dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

Penting bagi kita untuk mengenali pentingnya peran pertanian dalam mencapai SDGs. Dengan pengembangan teknologi dan inovasi, serta pendekatan yang berkelanjutan, pertanian dapat memberikan kontribusi besar dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia dan di seluruh dunia. Semoga kunjungan STUDEK kali ini menjadi langkah awal yang berarti bagi mahasiswa UKSW dalam mewujudkan SDGs melalui peran aktif dalam pertanian dan sektor terkait. Yuk, kita beraksi untuk masa depan yang lebih berkelanjutan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun