Mohon tunggu...
Abner Darmawan Sigar
Abner Darmawan Sigar Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa S1 pertanian

tertarik pada semua hal

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Studek 2023: Menginspirasi Mahasiswa Pertanian UKSW dalam Mewujudkan SDGs di Jogja!

3 Agustus 2023   21:26 Diperbarui: 3 Agustus 2023   21:41 764
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi pribadi: taman agrowisata Bhumi Merapi
dokumentasi pribadi: taman agrowisata Bhumi Merapi
Taman agrowisata Bhumi Merapi merupakan taman yang condong lebih berfokus kepada keberagaman fauna dibanding flora. di taman ini sendiri terdapat beragam sekali satwa jinak yang bisa diajak interaksi secara langsung, satwa yang tersedia antara lain adalah serangga, reptil, aves, mamalia, hingga hewan ternak. Selain disuguhi oleh berbagai hewan lucu yang family friendly di Bhumi Merapi kita juga bisa berfotoria di berbagai spot foto menarik dengan tema bangunan model eropa yang indah dan bernilai estetik. 

Dari kunjungan ke agrowisata Bhumi Merapi ada beberapa poin SDGs yang dapat saya temukan sebagai berikut:

  • SDG 15 (Kehidupan Darat): Taman agrowisata Bhumi Merapi menampilkan keberagaman fauna, termasuk serangga, reptil, aves, mamalia, dan hewan ternak. Dengan melestarikan dan mempromosikan keanekaragaman hayati ini, Bhumi Merapi berkontribusi pada tujuan SDG 15 untuk melindungi, memulihkan, dan mempromosikan penggunaan yang berkelanjutan terhadap ekosistem darat.
  • SDG 4 (Pendidikan Berkualitas): Bhumi Merapi menyediakan pengalaman edukatif bagi pengunjung dengan berinteraksi langsung dengan berbagai satwa jinak. Melalui edukasi ini, taman ini berkontribusi dalam mencapai tujuan SDG 4 untuk memberikan pendidikan yang inklusif, berkualitas, dan berkeadilan, serta meningkatkan kesadaran tentang lingkungan dan keanekaragaman hayati.
  • SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab): Bhumi Merapi memberikan pengalaman berinteraksi dengan hewan-hewan yang jinak dan ramah lingkungan, seperti reptil dan serangga. Praktik ini mendukung SDG 12 dalam meningkatkan kesadaran tentang konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab terhadap alam dan lingkungan.
  • SDG 17 (Kemitraan Global untuk Pembangunan): Dengan menawarkan pengalaman edukatif dan menyajikan keberagaman fauna serta spot foto menarik, Bhumi Merapi menciptakan kemitraan yang berkelanjutan dengan berbagai pihak, termasuk pengunjung, untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan secara luas.

3. Pusat Inovasi Agroteknologi Universitas Gadjah Mada (PIAT UGM)

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

Pada tanggal 21 Juli, tepatnya hari ketiga kita mengunjungi lokasi ketiga, yakni PIAT UGM. PIAT UGM merupakan sebuah unit atau lembaga yang didirikan untuk tujuan meningkatkan kualitas dan efisiensi dalam sektor pertanian melalui penelitian, pengembangan teknologi, dan pendekatan inovatif. Di PIAT UGM terdapat banyak sekali sektor dan penelitian baru yang jarang kita temui di Agroteknologi. Di lembaga ini terdapat sektor pengolahan, pemasaran, dan peternakan. dimana terdapat pengolahan produk berupa makanan seperti singkong dan minuman dari markisa. Selain makanan ada juga produksi berupa tanaman loh, produksi ini dilakukan dengan melakukan pemuliaan benih tanaman. terdapat juga peternakan terpadu dimana ada hewan ternak berupa sapi, rusa, dan maggot yang bisa digunakan untuk biogas, pupuk, dan pakan ternak lain.

dokumentasi pribadi: produk hasil dau sampah RInDU
dokumentasi pribadi: produk hasil dau sampah RInDU

Yang paling unik, di PIAT UGM ini terdapat Rumah Inovasi Daur Ulang atau dikenal dengan (RInDU). RInDU merupakan pusat studi sekaligus tempat penilitian yang mengolah jenis sampah organik dan anorganik. Dimana sampah organik berupa daun diolah menjadi POC, sedangkan sampa anorganik seperti tutup botol dan plastik lainnya diolah menjadi alas gelas, gelang, dan tatakan.

Di kunjungan ketiga ini ditemukan poin SDGs sebagai berikut:

  • SDG 2 (Pangan Untuk Semua): PIAT UGM berkontribusi dalam sektor pertanian dengan fokus pada pengembangan teknologi dan inovasi di bidang agroteknologi. Dengan meningkatkan kualitas dan efisiensi dalam sektor pertanian, PIAT UGM membantu mendukung pencapaian SDG 2 yang bertujuan untuk mencapai ketahanan pangan dan mengakhiri kelaparan.
  • SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur): PIAT UGM merupakan unit yang berfokus pada penelitian dan pengembangan teknologi, termasuk di sektor pengolahan dan pemasaran. Hal ini relevan dengan SDG 9 yang bertujuan untuk membangun infrastruktur yang tangguh, mendorong inovasi, dan mendukung pertumbuhan industri yang berkelanjutan.
  • SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab): PIAT UGM memiliki Rumah Inovasi Daur Ulang (RInDU) yang berfokus pada pengolahan sampah organik dan anorganik menjadi produk bernilai tambah seperti POC, alas gelas, gelang, dan tatakan. Dengan melakukan daur ulang sampah, PIAT UGM berkontribusi pada SDG 12 yang bertujuan untuk mencapai pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan.
  • SDG 13 (Aksi Iklim): PIAT UGM memiliki peternakan terpadu yang memanfaatkan hewan ternak seperti sapi, rusa, dan maggot untuk menghasilkan biogas, pupuk, dan pakan ternak. Penggunaan biogas dari limbah organik dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca, berkontribusi pada mitigasi perubahan iklim yang diupayakan dalam SDG 13.
  • SDG 15 (Kehidupan Darat): PIAT UGM memiliki sektor pemuliaan benih tanaman yang mendukung SDG 15 dalam pelestarian keanekaragaman hayati di daratan dengan upaya pengembangan varietas tanaman yang lebih tahan terhadap perubahan lingkungan.
  • SDG 17 (Kemitraan Global untuk Pembangunan): PIAT UGM berperan sebagai pusat studi dan penelitian dalam mengolah sampah organik dan anorganik. Dengan kolaborasi dan kemitraan dengan pihak eksternal, PIAT UGM berkontribusi pada SDG 17 yang mendorong kemitraan global untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan secara luas.

Selama STUDEK, kita telah menemukan bagaimana ketiga lokasi yang kita kunjungi berkontribusi dalam mencapai berbagai poin SDGs. Dari pertanian terpadu, pertanian organik, hingga keberagaman hayati dan pengolahan sampah, ketiga destinasi tersebut telah memberikan inspirasi kepada mahasiswa UKSW untuk turut berperan aktif dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

Penting bagi kita untuk mengenali pentingnya peran pertanian dalam mencapai SDGs. Dengan pengembangan teknologi dan inovasi, serta pendekatan yang berkelanjutan, pertanian dapat memberikan kontribusi besar dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia dan di seluruh dunia. Semoga kunjungan STUDEK kali ini menjadi langkah awal yang berarti bagi mahasiswa UKSW dalam mewujudkan SDGs melalui peran aktif dalam pertanian dan sektor terkait. Yuk, kita beraksi untuk masa depan yang lebih berkelanjutan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun