Mohon tunggu...
Abner Darmawan Sigar
Abner Darmawan Sigar Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa S1 pertanian

tertarik pada semua hal

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Menyulap Limbah Rambutan Menjadi Bahan Pelengkap Hidangan

27 Juni 2023   13:02 Diperbarui: 27 Juni 2023   13:07 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hai teman-teman, balik lagi dengan saya, Abner si mahasiswa pertanian UKSW angkatan 2021. Di artikel kali ini saya ingin membahas bagaimana sih cara mengolah limbah rambutan berupa biji, menjadi bahan pelengkap suatu hidangan yakni sambal.

Sebelumnya, siapa di antara kalian yang tidak pernah merasa puas jika makanan sehari-hari tidak dilengkapi dengan sambal? Di Indonesia, sambal dianggap sebagai bahan makanan pendamping yang mampu melengkapi cita rasa makanan utama. Masyarakat kita memiliki obsesi dengan sambal, dan rasa makanan seringkali belum lengkap tanpa kehadirannya.

Permintaan akan sambal begitu tinggi sehingga rumah makan berlomba-lomba menciptakan inovasi-inovasi baru dalam hal cita rasa sambal. Mulai dari sambal dengan campuran bahan yang beraneka ragam hingga sambal dengan tingkat kepedasan yang beragam. Biasanya, sambal dibuat dengan cabai, terasi, bawang, dan berbagai bumbu dapur lainnya. Namun, ada juga sambal-sambal unik yang menggunakan bahan dasar seperti stroberi, nanas, atau bambu. Sambal-sambal unik ini menggunakan berbagai jenis tanaman sebagai bahan dasarnya.

Selain itu, terdapat pula varian sambal yang menggunakan kacang-kacangan sebagai bahan dasarnya. Ada sambal pecel yang biasanya disantap bersama nasi dan sayur-sayuran, serta sambal rujak yang enak dinikmati bersama buah-buahan dengan rasa manis dan pedas yang khas. Rujak adalah makanan ringan yang sangat dicintai oleh masyarakat Indonesia dan pecinta sambal, karena perpaduan rasa pedas dan manisnya yang unik. Biasanya, rujak terdiri dari buah-buahan seperti nanas, jambu air, bengkoang, ketimun, pepaya, kedondong, dan buah-buahan lainnya. Namun, ada juga rujak cingur yang menggunakan bibir sapi sebagai bahan utamanya.

Namun, di balik semua kelezatan itu, ada beberapa orang pecinta pedas yang tidak bisa menikmati sambal rujak karena alergi kacang-kacangan. Oleh karena itu, dalam artikel ini, saya akan mencoba membahas tentang alternatif bahan olahan sambal yang menggantikan kacang-kacangan, yaitu biji rambutan. 

Biji rambutan, bisa menjadi bahan olahan sambal yang menggugah selera. Dengan pengolahan yang tepat, biji rambutan dapat menghasilkan sambal yang lezat dan memberikan sensasi yang sama seperti sambal dengan kacang-kacangan. Ini adalah solusi yang menarik bagi pecinta sambal yang alergi terhadap kacang-kacangan, sehingga mereka tetap bisa menikmati cita rasa sambal yang unik.

Jadi, teman-teman, siap untuk menjelajahi dunia sambal dengan biji rambutan sebagai bahan olahannya? Bersiaplah untuk merasakan kenikmatan sambal yang tak tergantikan.

Sebelum masuk ke pengolahan mari terlebih dahulu kita ketahui manfaat dari mengonsumsi biji rambutan berdasarkan penelitian (Smith, 2020)

  • Mencegah Diabetes

Rasa dari biji rambutan memang berbeda dengan dagingnya. Jika dagingnya memiliki rasa manis, justru biji rambutan rasanya cenderung pahit dan kadang asam. Diklaim pula bahwa tidak hanya mencegah diabetes, biji rambutan pun bisa mengontrol kebersihan di dalam darah. Karena rasanya yang cenderung pahit, Anda bisa mengonsumsinya dengan cara memanggang terlebih dahulu layaknya kacang-kacangan.

  • Mengobati Sariawan

Biji rambutan memiliki serangkaian vitamin yang baik bagi kesehatan. Salah satu kandungan vitamin yang dominan adalah vitamin C. Seperti yang diketahui, vitamin C sangat baik untuk menjaga kekebalan tubuh serta bisa mengobati penyakit musiman, seperti flu dan sariawan.

  • Melancarkan Pencernaan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun