Hai teman-teman, perkenalkan saya Abner mahasiswa fakultas pertanian UKSW angkatan 2021. Di dalam artikel ini, saya akan membahas tentang budidaya tanaman krisan dengan penerapan teknologi rekayasa lingkungan.
Mungkin banyak dari teman-teman yang sudah tidak asing dengan bunga krisan dan seringkali menemukan tanaman ini sebagai pajangan atau dekorasi dalam bentuk satuan maupun buket. Tapi, apakah teman-teman sudah mengetahui syarat-syarat dan cara dari budidaya bunga krisan? Dan bagaimana penerapan teknologi rekayasa rekayasa lingkungan dapat menguntungkan kita dalam budidaya bunga krisan? Untuk itu mari simak artikel ini sampai akhir yaaa...
Sebelumnya mari kita ketahui terlebih dahulu, apa sih bunga krisan itu?
Bunga krisan (Chrysanthemum) adalah tanaman berbunga yang populer dan banyak digunakan sebagai tanaman hias. Tanaman yang berasal dari Asia Timur ini memiliki berbagai warna dan bentuk yang indah. Bunga krisan umumnya memiliki kelopak yang teratur tersusun dalam lapisan-lapisan yang padat. Ada juga jenis krisan dengan bentuk bunga yang berbeda, seperti krisan pom-pom dengan kelopak yang lebih bulat dan krisan spider dengan kelopak yang lebih panjang dan ramping. Bunga krisan memiliki umur panjang dan dapat bertahan selama beberapa minggu dengan perawatan yang tepat. Krisan memiliki makna simbolik yang melambangkan keabadian dan kebahagiaan.(Nuryanto, 2007)
Menururt Suryanto. 2019, untuk tumbuh dengan baik bunga krisan memerlukan syarat tumbuh berupa faktor lingkungan, yang antara lain adalah;Â
Penyinaran yang cukup, terkena sinar matahari langsung selama 6-8 jam sehari
Suhu udara yang stabil (cenderung rendah), 15-25 derajat celcius
Tanah dengan bahan organik yang cukup dan pH yang netral menuju asam (pH 6-7)
Penyiraman dan drainase yang baik, serta kelembaban yang cukup