Palu, 17 januari 2025, Walikota palu bapak Hadianto Rasyid setelah melakukan koordinasi dengan pihak terkait pada hari senin tanggal 13 Januari 2025 diruang kerjanya. Â Pertemuan ini dihadiri Forum Kerukunan Umat beragama ( FKUB ) Sulawesi tengah dan instansi lain berkenaan dengan rencana pihak panitia dari kegiatan Festival Persahabatan yang akan dilaksanakan dilapangan vatulemo palu.Â
Dalam hal ini, pihak pemerintah kota palu melarang Panitia Festival Persahabatan yang mengundang Pedeta Intoleran Peter Youngren untuk menggunakan lapangan tersebut sebagai tempat pelaksanaan kegiatan karena lapangan tersebut fasilitas umum, hal ini disampaikan oleh perwakilan bapak walikota palu pada pertemuan di kantor walikota palu hari jum'at 17 Januari 2025 dengan Aliansi Jaga Akidah setelah turun aksi demo menolak kedatangan Pendeta Intoleran Peter Youngren.
Pernyataan sikap : Masyarakat Kota Palu seketika dikagetkan dengan Baliho Besar yang terpajang di hampir setiap penjuru jalanan kota ini. Baliho itu bertuliskan Festival Persahabatan menghadirkan pembicara Dr Peter Youngren. Sepintas, baliho itu tidak bermasalah, sampai kemudian beberapa warganet mencermati dan melihat detail ihwal baliho Festival Persahabatan itu.
Baliho besar yang tersebar di banyak titik itu, memuat gambar wanita muslimah mengenakan kerudung. Kegiatan yang tertulis "terbuka untuk umum" itu, setelah dicermati sesungguhnya merupakan kegiatan keagaman yang melakukan pengobatan dengan ritual dan keyakinan agama tertentu.
Ramainya desakan dan penolakan masyarakat yang terganggu dengan tampilan baliho Festival Persahabatan, panitia penyelenggara yang sampai hari ini juga tidak diketahui siapa pelaksananya, kemudian menurunkan dan mengganti gambar dan konten baliho Festival Persahabatan. Baliho itu kini bertuliskan "untuk kalangan sendiri dengan menghilangkan gambar yang memuat wanita berjilbab.
Aliansi Jaga Aqidah berhimpun di dalamnya Ormas, Tokoh, Dai, Imam, serta elemen ummat Islam yang mendambakan hadirnya kerukunan dan rasa toleransi diantar ummat beragama menyatakan protes keras, dan menolak kehadiran Peter Youngren di Tanah Kaili.
- Baliho Festival persahabatan yang menampilkan gambar wanita berjilbab dan tersebar di banyak tempat di Kota Palu, adalah bentuk intoleran dan mengganggu masyarakat muslim Kota Palu.
- Peter Youngren yang merupakan warga negara Kanada adalah tokoh intoleran yang telah mengganggu kerukunan ummat beragama di Indonesia.
- Kegiatan-kegiatan Peter Youngren diketahui melakukan pengobatan massal, terbuka untuk kalangan umum, bahkan kerap menghadirkan ummat Islam, dan meyakinkan orang bahwa yang menyembuhkan adalah Tuhan dia.
- Kesembuhan, bahkan hidup dan mati, dalam keyakinan ummat Islam adalah kuasa Allah SWT
- Aktivitas yang dilakukan Peter Youngren adalah bentuk penyimpangan aqidah, dan bertentangan dengan prinsip serta nilai-nilai Islam, serta mengganggu kerukunan ummat beragama.
Penolakan Aliansi Jaga Aqidah, bukan merupakan penolakan terhadap agama tertentu, tetapi sebagai bentuk protes, kecewa, dan keinginan yang besar menjaga dan merawat kebersamaan kita di Kota Palu yang tercinta ini. Kehadiran Peter Youngren di Kota Palu, bagi kami adalah sebuah ancaman terhadap harmoni kehidupan beragama yang telah terjaga. Kehadirannya adalah sebuah isyarat bahwa pemerintah memberikan ruang bagi sikap-sikap intoleran yang dapat mengganggu keharmonisan kehidupan beragama di daerah ini. Tindakan ini berpotensi memicu ketegangan di tengah masyarakat yang selama ini hidup dalam semangat toleransi dan saling menghormati.
Aliansi Jaga Aqidah, mengajak Ummat Islam untuk bersama-sama menyampaikan protes dan meminta pemangku kebijakan membatalkan acara ini. Aksi lanjutan insya Allah akan dilaksanakan pada Jum'at 24 Januari 2025. Titik kumpul Masjid Agung Baiturrahim Palu, pukul 12.30. ( auaq_PERSada Indonesia )
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI