Jakarta, 22 Oktober 2023 - Wadah Silaturahmi Alumni Pondok Pesantren Tarbiyatut Tholabah (WASIAT) di Jakarta sukses merayakan acara "Do'a Bersama dan Tasyakuran" dalam peringatan Hari Ulang Tahun Wasiat Jakarta yang ke-23 dan Hari Santri Nasional 2023. Dengan tema "Synergy Anniversary on Twenty-Three Celebration," acara ini menjadi momentum penting bagi organisasi Wasiat Jakarta.
Acara dimulai pukul 18.30 di Graha PCNU Tangerang Selatan, dihadiri oleh lebih dari 50 orang, termasuk senior-senior Wasiat, perwakilan dari Keluarga Mahasiswa Jawa Timur di Jakarta (JMQ), Ikatan Mahasiswa Gresik (IMAGE), dan Ketua Umum Ikatan Keluarga Besar (IKBAL) Tarbiyatut Tholabah, Cak Anas Toha, yang datang dari Jawa Timur.
Cak Anas dengan antusias mengungkapkan kebahagiannya bisa hadir dalam acara ini, "Di luar jadwal saya, tiba-tiba saya dihubungi oleh Ketua Wasiat untuk hadir. Alhamdulillah saya bisa hadir. Ini luar biasa, saya bisa berkumpul dengan teman-teman Wasiat Jakarta. Semoga silaturrahmi ini berlanjut sampai kapanpun."
Sebelum acara utama dimulai, para anggota aktif Wasiat Jakarta terlibat dalam khataman Qur'an bil Nadhor dari pukul 12.00 hingga 17.00. Acara kemudian dibuka dengan Maulid Nabi, dilanjutkan dengan tahlil dan doa bersama yang ditujukan untuk Masyayikh pondok pesantren Tarbiyatut Tholabah, para pendiri Wasiat yang telah berpulang, para pejuang NKRI, terutama para santri, serta doa untuk ibu Musyari'ah, ibu dari Cak Ulin dan Cak Asy'ari yang baru saja meninggal. Prosesi acara tersebut dipimpin oleh Cak Fauzul, Wakil Ketua Pimpinan Cabang Tangerang Selatan.
Sesi utama acara adalah pemotongan kue, dan acara ditutup dengan refleksi santri yang disampaikan oleh beberapa senior Wasiat, seperti Cak Masud dan Cak Anam, yang merupakan perintis organisasi Wasiat Jakarta.
Refleksi dan momen nostalgia dari para perintis Wasiat Jakarta menjadi sorotan utama pada malam itu. Cak Anam berbagi kisah menarik tentang lika-liku sejarah berdirinya Wasiat Jakarta pada masanya. Ia menceritakan bahwa meskipun tidak ada teknologi komunikasi modern, semangat dan insting kuat memungkinkan mereka untuk berkumpul, berdiskusi, dan mencetuskan ide mendirikan Wasiat Jakarta.
"Sekarang banyak alumni Tabah yang sukses di Jakarta berkat Wasiat Jakarta. Tugas kalian adalah bagaimana kalian bisa menjalin komunikasi yang baik dengan mereka dan bisa memanfaatkan jaringannya, " ujar Cak Anam.
Cak Mas'ud, salah satu founding father Wasiat Jakarta, mengingatkan para anggota Wasiat Jakarta bahwa bulan Oktober adalah bulan perjuangan yang penting. Pada bulan ini, kita merayakan Hari Santri Nasional, Sumpah Pemuda, dan berdirinya Wasiat Jakarta. Ia mengajak semua santri untuk merawat tradisi pesantren dan semangat pemuda, serta berperan aktif di berbagai bidang.
"Sudah saatnya santri tampil di ruang-ruang strategis, seperti legislatif, yudikatif, eksekutif dan masih banyak lagi," tegasnya.Â
Melihat umur Wasiat Jakarta sudah mencapai ke 23 tahun, dan banyak melahirkan anggotanya sukses berkiprah di berbagai bidang, baik di jurnalistik, birokrasi, pendidikan, aktivis muda, pengusaha sampai dukun Istana Negara, Â Ketua Wasiat Jakarta berharap pertemuan ini akan menjadi ajang mempererat tali silaturahmi yang kuat dan bermanfaat.