Pasir Muncang, (20/08/23) - Momen haru dan tangisan air mata masyarakat Desa Pasir Muncang, Kecamatan Jayanti, tercipta ketika KKN 133 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merayakan malam penutupan perlombaan Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) pada hari Ahad, 20 Agustus 2023. Acara ini digelar di depan rumah Pak Lurah Wendi Desa Pasir Muncang yang telah menjadi saksi bisu dari perjalanan KKN ini.
Semuanya berawal dari sesi penayangan video recup rekaman kegiatan selama satu bulan, ketika tim KKN 133 mengajar di TPA As-Sykuriya Qibtiyah (Bu Mamas) dan TPA Nurul Hidayah (Bu Zun). Video ini berdurasi 5 menit, diiringi oleh lagu "Sampai Jumpa". Suasana haru dan tangis tak terbendung meresap dalam masyarakat dan juga anggota tim KKN 133.
Lebih dari 60 orang turut hadir meramaikan acara penutupan ini, yang dihadiri oleh para wali murid dan murid TPA Bu Mamas, TPA Bu Zun, serta warga Desa Pasir Muncang.
"Saya sama sekali tidak menyangka bahwa acara ini akan berubah menjadi begitu sedih, terlebih karena ini merupakan kegiatan terakhir dari semua program kerja kami sebelum meninggalkan Desa Pasir Muncang ini," papar Bian, Ketua KKN 133. "Saya pun ikut menangis," tambahnya.
"Air mata saya tak bisa terbendung saat melihat video tadi, teringat Rindu, salah satu Anak Kampung Asli yang pernah mengatakan akan kesepian ketika saya sudah kembali ke Jakarta," kata salah satu tim KKN 133 sambil meneteskan air mata.
Acara ini berakhir dengan tangisan dan keharuan yang mendalam, dan mereka mengabadikan momen terakhir ini dengan berfoto bersama tim KKN 133. Semua sentuhan emosional terjalin, dengan saling merangkul erat. Tidak jarang juga terlihat masyarakat berjabat tangan dan memberikan pesan-pesan penuh haru serta harapan sebelum pulang kembali ke Jakarta.Â
Dalam keadaan berlinangan air mata, Susi, pemilik rumah yang sekarang dijadikan posko KKN 133, dengan suara tergugah menyampaikan, "Terima kasih banyak, teman-teman, atas segala kontribusi yang telah kalian berikan untuk membantu anak-anak masyarakat desa kami. Ketika kalian nanti kembali, ibu akan merindukan kehadiran kalian."
Senada dengan Bu Susi, dengan senyum haru, Nenek Epon, seorang penduduk setia Desa Pasir Muncang, menambahkan dengan hangat, "Terima kasih juga telah berada di samping kami dan Desa Pasir Muncang. Semoga kedepan kaliah menjadi orang yang sukses semua, kuliah lancar, dan ketika impian terwujud, jangan lupa untuk datang kembali dan bermain ke sini.
Kedekatan masyarakat Desa Pasir Muncang dan tim KKN 133 terjalin erat sejak awal kedatangan mereka. Open posko yang memungkinkan anak-anak datang untuk belajar dan bermain serta dukungan dan semangat dari masyarakat, menjadikan momen ini begitu berkesan. Tidak terkecuali momen berpisah ini, yang semakin mendalam karena tepat pada tanggal 25, tim KKN 133 akan kembali ke Jakarta.Â
Malam penutupan TPA ini sendiri merupakan kegiatan yang diinisiasi oleh Departemen Keagamaan dan telah melibatkan berbagai lomba yang digelar sepanjang hari. Ada total lima cabang perlombaan yang diselenggarakan, dengan 17 piala yang disediakan untuk para juara dan murid teladan dari masing-masing TPA. Tidak hanya itu, lebih dari 20 door prize dan ratusan suplemen vitamin juga dibagikan. Setiap murid TPA juga diberikan tuding Kalam sebagai hadiah.
Seiring matahari yang tenggelam di balik cakrawala, momen ini tak hanya berakhir di dalam hati mereka. Ia akan terus hidup dalam ingatan, sebagai tanda cinta dan dedikasi untuk Desa Pasir Muncang yang telah menyatukan hati dan air mata dalam sebuah perjalanan
yang tidak terlupakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H