Mohon tunggu...
Abdullah Tsalis Z. N.
Abdullah Tsalis Z. N. Mohon Tunggu... Mahasiswa - Berisi tulisan yang bisa saya tulis

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Isi Akhir Pekan dengan Hal Baru, Tim KKN 133 UIN Jakarta Bantu Petani

5 Agustus 2023   17:52 Diperbarui: 5 Agustus 2023   20:09 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pasir Muncang, (5/8/2023). Seiring datangnya akhir pekan, Tim KKN 133 UIN Jakarta memanfaatkan waktu libur untuk memberikan bantuan berarti kepada beberapa warga petani dalam kegiatan mengarit dan menyabet padi di sebuah sawah belakang posko KKN 133, yang berlokasi di kampung Banteng Pasir Muncang, kecamatan Jayanti.

Kegiatan ini berlangsung selama 2 jam, tepatnya dari pukul 8 hingga 10 pagi pada hari Sabtu, 5 Agustus 2023. Sebanyak 8 anggota tim KKN terlibat aktif dalam membantu petani dalam tugas mereka.

Semuanya bermula ketika salah satu anggota KKN 133 yang sedang berjalan-jalan pagi di sekitar sawah melihat beberapa petani sedang bekerja. Mereka dengan tulus menawarkan bantuan kepada 6 petani dari desa Pasir Muncang yang sedang bekerja.

Leni, salah satu anggota divisi lingkungan KKN 133, menjelaskan bahwa membantu para petani telah menjadi prioritas utama tim. Kegiatan ini pun berhasil terlaksana dengan sukses. Selanjutnya, tim KKN 133 juga memiliki rencana untuk menyelenggarakan sosialisasi kebersihan dan mendistribusikan tong sampah kepada masyarakat, sekolah-sekolah dan kantor desa yang ada di Pasir Muncang. Tidak hanya itu, tim KKN juga akan melakukan penanaman pohon.

"Saya sangat antusias dan merasa seru. Ini pertama kalinya saya merasakan bagaimana rasanya menjadi seorang petani," ungkap Bian, ketua KKN 133, dengan semangat.

Pak Dani (60), salah satu buruh tani, menyambut aksi KKN tersebut dengan antusiasme dan senang. "Jika aksi seperti ini terus berlanjut, tentu saja kami akan sangat senang dan terbantu karena pekerjaan kami bisa terselesaikan dengan cepat," ucapnya sambil tersenyum. Dia juga tak lupa menyampaikan terima kasih kepada tim KKN 133 atas bantuan yang telah diberikan.

Sambil tertawa, Pak Dani berkomentar, "Itu tadi benar-benar lucu," ketika melihat salah seorang anggota tim KKN 133 garuk-garuk lehernya karena gatal.

Bagi para petani setempat, mengarit dan menyabet padi sudah menjadi aktifitas yang rutin di  pagi hari pukul 07.00-10.00 WIB. Sehari biasa, mereka bisa mendapatkan 4-5 karung padi. Seluruh proses ini dilakukan secara manual tanpa bantuan mesin.

Para petani berharap di masa depan akan ada terobosan yang membantu mereka, baik dari pemerintah maupun desa, terutama dalam pengadaan alat pertanian seperti mesin giling padi dan traktor. Saat ini, mereka masih harus melakukan segala sesuatu secara manual dan harus menyewa mesin jika diperlukan.

Melihat semangat dan antusiasme tim KKN dalam membantu, Pak Dani juga berharap agar anak muda di masa depan dapat berkontribusi dan berperan membangun masyarakat di tempat mereka masing-masing. Ia juga memberikan pesan kepada tim KKN agar tetap menjalani pendidikan, karena pendidikan merupakan hal penting.  "Pendidikan adalah bekal yang tak ternilai untuk masa depan kita dan masyarakat." Tambahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun