Umumnya pertanyaan tersebut hadir secara organik berangkat dari isu-isu yang realitasnya dirasakan langsung oleh para penanya seperti halnya "apakah bapak bersedia membuat kartu BPJS untuk Kucing dan Hewan lainnya?" atau pertanyaan lain seperti "Sikap Anies terhadap Komunitas LGBT di Indonesia."
Tentu, dalam setiap acara Desak Anies akan ada selalu pertanyaan yang mendesak, menyudutkan hingga pinggir jurang lainnya yang tentunya berangkat dari Isu sosial, politik, hukum dan lain sebagainya.
Pada dasarnya, Desak Anies adalah corong pendidikan politik bagi Milenial dan Gen Z agar lebih melek politik dalam perjalanan politik di Indonesia.
Karena, hakikatya setiap keputusan yang diputuskan secara politis hari ini, 10-15 tahun kedepan generasi milenial dan Generasi Z lah yang akan merasakan dampaknya.Â
Dalam acara Desak Anies,para generasi Z dan Milenial memang dituntut untuk bersikap kritis, bersikap skeptis dan tendensius terhadap Anies karena memang begitulah sejatinya sikap para pemuda terhadap pemimpinnya sebagai pengawal kebijakan pemerintah
Desak Anies bukan hanya sebagai sarana kampanye, tapi sarana bagi para pemuda menggali isi otak calon pemimpinya, menguji wawasan para pemimpinnya dan sekaligus menjadi sarana menggali elaborasi ide dan gagasan calon pemimpinnya.Â
Suka atau tidak suka, setuju atau tidak setuju Desak Anies adalah metode kampanye yang mengubah paradigma kampanye para Calon Presiden dan Wakil Presiden.
Tentu dari yang tadi melakukan pawai menggunakan motor dan mobil, mengadakan pesta rakyat atau soft campaign lainnya namun saat ini metode tersebut tidak memiliki relevansi yang tinggi utamanya dikalangan anak muda yang memiliki presentase besar pada Pemilu kali ini.Â
Selain itu, pertarunga pemilihan Presiden dan Wakil Presiden ini dibawa oleh Anies ke dalam Politik tarung ide dan gagasan.
Wakanda No More, Indonesia FOREVER!