Mohon tunggu...
Ableo Swares
Ableo Swares Mohon Tunggu... Lainnya - Staff

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Sosok Artikel Utama

Hadirnya Anies dalam Kontestasi Pilpres 2024 dan Berubahnya Paradigma Politik Indonesia

28 Desember 2023   14:34 Diperbarui: 11 Januari 2024   00:29 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak Pertama kali di deklarasikan Partai Nasional Demokrat pada Oktober 2022, Anies memegang peranan penting dalam mengubah paradigma Kontestasi Politik di Indonesia dalam ajang Pemilihan Presiden utamanya saat dimulainya masa kampanye. 

Anies yang rekam jejaknya sebagai salah satu Pengajar di Perguruan Tinggi di Indonesia sekaligus menjadi Rektor Universias Paramadina menjadikan peta politik 2024 tidak dapat ditebak dan diarahkan. 

Perjalananya dari Calon Presiden yang diragukan untuk bisa tampil resmi dan terdaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU), dramanya dengan Partai Demokrat dan langkah caturnya menggandeng Muhaimin Iskandar Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menjadi Calon Wakil Presiden dalam kontestasi Pemilihan Presiden 2024-2029

Sejak terdaftar resmi di Komisi Pemilihan Umum (KPU), gaya kampanye Anies sedikit banyak mengubah paradigma gaya kampanye Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden. 

Sejak Era Pemilihan Konstituen Pertama 1955 dan Era Reformasi yang menyebabkan lahirnya Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden pertama kali di Indonesia untuk Periode 2004-2009 sudah menjadi kewajiban pada setiap kampanye dilangsungkan beragam pawai motor dengan membawa bendera partai tertentu.

Pesta rakyat dengan mengundang artis-artis Ibu Kota oleh pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden diberagam daerah, akan tetapi beragam hegemoni yang seolah-olah menjadi kewajiban Para Capres dan Cawapres di ajang 5 tahunan telah hilang pada Pemilu 2024 ini. Hal tersebut telah berangsur sirna dan tidak menjadi pilihan kampanye utama karena lahirnya metode dan gaya kampanye yang dilakukan oleh Pasangan Anies dan Cak Imin yang dikenal dengan "Desak Anies" dan "Slepet Cak Imin".

Metode kampanye Desak Anies telah mengundang beragam lapisan masyarakat yang memiliki hak pilih untuk berbondong-bondong datang ke dalam acara tersebut. 

Bukan hanya itu, acara Desak Anies sejatinya tidak ditujukan untuk pemilih Anies dan Cak Imin namun ditujukan untuk orang-orang yang tidak memilih mereka dengan tujuan menggali isi otak mereka berdua apabila menjadi Presiden dan Wakil Presiden nantinya. 

Sesuai dengan namanya, Desak Anies tidak memiliki norma dalam mengajukan pertanyaan bagi Anies atau bisa disebut bebas mengajukan pertanyaan apa saja! Ya benar, pertanyaan apa saja untuk Anies!

Bebasnya pertanyaan yang dapat ditanyakan kepada Anies kadang memiliki tingkat absurd yang tinggi namun menggelitik dan menarik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun