Mohon tunggu...
Humaniora

Merawat dan Menangani Anjing yang Sakit

23 April 2017   18:39 Diperbarui: 24 April 2017   04:00 931
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat anjing peliharaan kita sakit tentu kita akan merasa sedih, terlebih jika sakit yang dialaminya cukup parah dan mengancam keselamatannya. Hanya saja menyikapi hal semacam itu kita harusnya lebih mengedepankan usaha dan upaya maksimal untuk mendorong kesembuhannya. Lebih dari sekedar meluapkan emosi apalagi meratapi kesedihan yang tentunya hanya akan semakin memperburuk keadaan.

Ya…beberapa waktu yang lalu anjing tertua saya yang bernama begol mengalami sakit parah untuk yang kesekian kalinya, seperti kita ketahui bersama bahwa semakin bertambah tua usia seekor anjing maka ia akan semakin rentan pada sakit maupun penyakit. Hal ini disebabkan oleh semakin menurunnya daya tahan tubuh mereka juga semakin menurunnya fungsi-fungsi organ vital didalam tubuh mereka dimana organ-organ penting ini sudah berkurang kemampuannya dalam mengolah makanan, menetralkan racun dan lain-lain. Kembali ke begol yang saya ceritakan tadi, ia mengalami sakit yang awalnya saya pikir hanya gejala kennel cough biasa tetapi rupanya hasil diagnosa dokter mengatakan bahwa begol mengalami kelainan jantung. Penyakit ini membuat ia selalu batuk parah dengan durasi panjang dan intens juga menyebabkan detak jantung cepat dan nafas yang tersengal-sengal. tentu ia sangat tersiksa sebab ia tidak akan dapat makan dengan baik, minum pun selalu tersedak dan hampir tanpa istirahat. Tak jarang pula saya melihat air matanya mengalir tanda ia sangat-sangat menderita dan tersiksa dengan rasa sakit yang dialaminya. Sudah tentu pemandangannya akan sangat menyedihkan bagi siapapun yang berada didekatnya.

Jika orang bertanya apakah saya sedih melihat hal itu tentu saja saya sangat sedih, terlebih saya menganggap anjing bukanlah sekedar hewan peliharaan namun juga sahabat setia yang juga adalah bagian dari keluarga. Tetapi ada hal yang harus saya pahami bahwa menangani anjing yang sedang sakit kita tidak boleh menggunakan emosi rasa kasihan, saat berada didekatnya pun saya harus berusaha keras untuk terlihat kuat agar dapat menyemangatinya, mengapa? Sebab saat kita mendekati mereka dengan rasa sedih tanpa kita sadari tubuh kita akan memancarkan energi negatif yang jika mereka serap hanya akan semakin memperburuk kondisi mereka, sebaliknya dengan terus menyemangati dan bersikap optimis mereka yang sakit akan menyerap energi positif dari tubuh kita yang akan sangat berguna dalam rangka mendorong progress kesembuhan mereka. tentu hal itu juga harus disertai dengan usaha pengobatan secara medis dan pemberian multivitamin terbaik sebagai prioritas utama, tanpa itu rasanya usaha yang kita lakukan akan sangat sulit dan sia-sia.

Anjing adalah satu-satunya hewan yang sangat peka terhadap apa yang dilakukan manusia di sekelilingnya, seekor anjing pastilah memiliki ikatan kedekatan dengan pemeliharanya. Jadi sama seperti saat kita sakit tentu kita akan sangat bahagia dan termotivasi untuk sembuh saat disekeliling kita ada orang-orang yang kita cintai. Dan motivasi seperti inilah yang ingin kita tumbuhkan dalam diri seekor anjing yang sakit. Dengan begitu maka mereka akan mengerti bahwa semua upaya pengobatan, perawatan dan pemulihan yang kita lakukan adalah semata-mata usaha untuk mengembalikan kondisinya menjadi seperti sedia kala. Dengan begitu pula maka mereka akan lebih mudah untuk ditangani secara medis. Pengalaman luar biasa yang saya alami sendiri bahkan sangat luar biasa dimana begol mau meminum obat-obatan juga multivitamin yang ada, saya hanya meletakkan tablet atau pil multivitamin ditelapak tangan saya dan ia sendiri yang akan memakannya meski beberapa obat-obatan seperti antibiotik rasanya sangat pahit, tetapi ia tetap memakannya. bagi saya pribadi hal itu adalah hal yang sangat luar biasa yang boleh saya rasakan.

Merawat anjing yang sakit adalah bagian dari komitmen yang harus dimiliki oleh setiap pemelihara anjing, bahkan komitmen ini sudah harus dipahami jauh-jauh hari sebelum kita memutuskan untuk memelihara seekor anjing. Memelihara seekor anjing tidaklah sama seperti memelihara sapi ataupun kambing yang kemanapun anda lepas mereka akan tetap bahagia, anjing butuh lebih dari sekedar makanan dan minuman, anjing butuh perhatian dan cinta dari kita para pemeliharanya. Maka dari itu mengabaikan, menelantarkan apalagi membuang seekor anjing yang sakit adalah perbuatan yang sangat-sangat tidak manusiawi, melakukan hal seperti itu hanya akan semakin menipiskan rasa empati kita pada makhluk lain termasuk pada sesama manusia di sekitar kita, sebaliknya saat kita mau merawat mereka yang terlantar, menderita dan berkesusahan mudah-mudahan sifat pengasih dan penyayang itu juga akan selalu terbawa dalam setiap perjalanan dan proses kehidupan yang kita hadapi setiap hari.

Sepertinya hal itu yang dapat saya bagikan dikesempatan kali ini, semoga mampu menginspirasi dan bermanfaat bagi teman-teman semua. Kiranya Tuhan memberkati kita sekalian, salam damai selalu.

#ABJN

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun