Sex Education Adalah Tanggung Jawab Orangtua Dalam Mengasuh Anak. Banyak orangtua merasa bingung atau tidak tahu bagaimana memulai mengajarkan pendidikan seks kepada anak. Sex education adalah pengetahuan bagi anak untuk mengenali fungsi tubuhnya, memahami etika dan norma sosial serta konsekuensi dari setiap perbuatannya. Tanpa edukasi seks, rasa penasaran pada anak dapat berakibat ia mengambil keputusan yang tidak bijaksana saat mengeksplorasi seksualitasnya.
Usia remaja adalah masa pubertas di mana remaja mengalami banyak sekali perubahan baik secara fisik maupun psikis akibat bergejolaknya hormon. Agar anak Anda tidak terjerumus dalam perilaku seksual yang berbahaya, bimbinglah mereka agar memahami fungsi seks dan bagaimana mengatasi perubahan yang mereka alami selama masa pubertas berlangsung. Ajaklah mereka berdiskusi dengan pikiran terbuka sehingga remaja merasa nyaman mengutarakan pemikiran dan pertanyaan yang ia miliki kepada orangtua.
Faktanya, meskipun seks sering dianggap hal yang tabu, nyatanya di Indonesia, perilaku seks remaja masa kini cukup memprihatinkan. Terlebih dengan kemajuan teknologi, remaja bisa mengakses berbagai konten berbau seksual dari internet dan sumber-sumber lainnya. Akibatnya, kasus pornografi, pelecehan seksual hingga perilaku seks bebas di kalangan remaja kerap menghiasi berita nasional.
Berikut manfaat dari pengenalan pendidikan seks sejak dini pada anak :
1. Paham dan kenal dengan diri sendiri
"Ketika kita sudah mengajarkan pendidikan kesehatan reproduksi pada anak sejak dini, mereka akan paham dan kenal dengan diri sendiri. Mereka sudah tahu alat kelaminnya dan lawan jenisnya," tutur Monica di Dolpin Festival 2019, RPTRA Teratai, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (20/4/2019).
2. Belajar menghargai dan melindungi tubuh sendiri
Anak harus diajari mencintai, menghargai, dan melindungi setiap inci tubuh mulai dari rambut hingga kaki karena wajib hukumnya kita melindungi tubuh kita sendiri. Dengan begitu, anak akan tahu bahwa dirinya lebih berharga dari apapun. Selain itu, nantinya anak juga akan terhindar dari pergaulan bebas di masyarakat.
3. Anak mampu menjalankan peran dan fungsi sosial di masyarakat dengan baik
Jika anak paham tentang pendidikan kesehatan reproduksi, ia mampu menjalankan peran sesuai dengan gender-nya.
"Jadi memang fungsinya selain untuk menjaga kesehatan reproduksi, mengenalkan alat reproduksi pada anak itu sangat banyak manfaatnya. Kita sendiri sebenarnya sudah menerapkan pendidikan seks itu sebelum anak lahir, misalnya memberikan nama sesuai dengan jenis kelamin," kata Monica.
Nah, setelah anak lahir, kita harus memperlakukan anak sesuai kodrat. Memberikan pendidikan seks terhadap anak tentunya akan membuat anak tersebut mengerti akan peran yang ia lakukan. Seperti anak perempuan ia akan tumbuh menjadi anak perempuan yang sesungguhnya. Dengan begitu si kecil akan mampu menjalankan fungsi sosial di masyarakat dengan baik.
4. Lebih terbukanya pikiran anak terhadap topik yang berkaitan dengan masalah seksual
Mereka tidak akan malu membicarakan masalah seksual, terlebih jika mereka ingin menanyakan hal yang sangat privat terhadap orang tuanya. Hal ini dapat meningkatkan hubungan antara orang tua dan anak.
5. Menghapus rasa ingin tahu yang tidak sehat
      Kita semua tahu bahwa dunia media sosial sangatlah kejam dan sama sekali tidak memandang bulu/usia/gender untuk penggunanya. Supaya anak tidak mencari tahu sendiri masalah seksualitas melalui teman, komik, video atau media lainya yang berbau seks, maka diberikanlah pendidikan seks.
6. Memiliki kesadaran akan fungsi seksualnya
      Dengan memberikan pengetahuan ini akan membuat mereka mengerti tentang perubahan yang terjadi pada bagian tubuh terutama organ yang sensitif. Dengan begitu mereka tidak akan kaget, bingung dan takut untuk menghadapinya.
7. Menyadari masalah yang akan timbul akibat dari seks bebas
      Pemberian pendidikan seks ini sangatlah penting karena akan menghindarkanya dari bahaya seks bebas pada kalangan remaja seperti bahaya akan tertular penyakit kelamin dan HIV / AIDS.
Dengan memberi pendidikan seks, anak dapat melindungi organ intimnya dan tahu bagaimana cara bergaul yang sehat. mengajarkan pendidikan seks kepada anak sejak dini bisa menjadi imun yang akan membantu anak untuk membentengi diri dari risiko kekerasan maupun pelecehan seksual di kemudian hari.
Tema mengenai pendidikan seksual kepada anak usia dini menarik dan dapat menjadi  pembentukan akhlak sejak dini agar anak-anak Indonesia memiliki benteng yang kuat untuk menjaga dirinya dari berbagai kekerasan seksual dan pornografi yang dapat merusak masa depannya. Jadi, marilah kita terapkan pendidikan seks kepada anak agar mengerti batasan-batasan perilaku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H