Pada bagian timur Indonesia, Likupang adalah suatu surga terpencil yang masih minim diketahui masyarakat luas. Likupang atau lebih tepatnya DSP Likupang ini tepat berada pada Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, sehingga tak heran apabila seorang pengunjung berwisata ke Likupang akan menjumpai keindahan pantai pasir yang banyak sekaligus dikelilingi oleh pulau-pulau kecil. Untuk mengunjungi Likupang pun bisa ditempuh selama dua jam dari Manado. Selain itu, tidak lengkap pula rasanya ketika berlibur ke Likupang tidak mencoba asyiknya permainan banana boat, jet ski, hingga wisata air lainnya yang sangat seru!
Bahkan, selain wisata air yang sangat menyenangkan, di daerah Sulawesi Utara sendiri sudah lama terdapat wisata bawah laut serta bahari yang telah populer dan tak kalah seru, lho! Misalnya, Taman Nasional Bunaken yang tentunya sudah tidak asing lagi bagi kalian. Untuk kedepannya, wilayah SP Likupang akan berencana untuk dikembangkan ke dalam Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata dengan cakupan luas area mencapai 197.4 hektar. Wow, keren sekali bukan?
Selain keindahan wisata alam, Likupang juga dikenal dengan culture serta budaya yang kuat dan lebih condong kepada kebudayaan Minahasa. Adapun kenikmatan makanan khas daerah Likupang atau Sulawesi Utara seperti sambal roa, bubur manado, ikan cakalang suwir pedas, dan berbagai olahan laut lainnya siap untuk memanjakan lidah para wisatawannya. Terutama sambal roa, sambal roa berasal dari jenis ikan terbang yang dapat ditemukan pada perairan di Sulawesi. Sambal roa ini memiliki kenikmatan serta kaya akan cita rasa dan tentunya cocok untuk disajikan dalam berbagai jenis makanan dan lauk pauk, misalnya disajikan dengan nasi.
Jadi, bagi teman-teman yang akan merencanakan suatu plan liburan, Likupang dan Sulawesi Utara merupakan destinasi yang cocok untuk ditempuh! Karena, keindahan alam yang dimiliki ini belum banyak dijelajah masyarakat luas, serta berbagai aspek wisata bahari dan kulinernya pun akan meninggalkan impresi apik terhadap pengunjungnya!
AKTIVITAS YANG BISA KAMU LAKUKAN DI LIKUPANG
Akomodasi termasuk sejumlah resor kelas menengah dan premium  dengan pemandangan yang menakjubkan. Tertarik dengan aktivitas unik  Likupang yang hanya bisa dilakukan di sini? Yuk simak!
- Menjelajahi Desa Budaya dan Ekowisata Bahoi
Mulai dari keindahan bawah laut yang menakjubkan hingga keindahan ekowisata, semuanya bisa Anda rasakan di Desa Bahoi, Likupang! Kamu bisa mengunjungi hutan mangrove dan belajar tentang wisata pantai dengan bantuan pemandu lokal. Selain itu, kamu juga bisa menginap di rumah penduduk setempat sambil mengamati pemandangan budaya desa Bahoi. Beberapa penduduk desa juga membuat kerajinan rotan. Karpet tenun juga bisa dibeli sebagai oleh-oleh untuk kerabat dan keluarga. Sekitar 15 kilometer dari pusat kota Likupang, kamu bisa berkendara sekitar 30 menit menuju Desa Bahoi. Wah seru banget kan aktivitas di Desa Bahoi!
- Eksplor Keindahan Pulau Gangga
Keindahan taman laut di sekitar Pulau Gangga memang sudah sangat dikenal para pencinta diving. Layaknya lokasi menyelam lainnya di Sulawesi Utara, pemandangan bawah laut Pulau Gangga yang dihuni oleh beragam jenis biota laut dan beragam terumbu karang yang berwarna warni menjadikan Pulau Gangga sebuah magnet bagi para penggemar dunia bawah laut. Bahkan mereka yang memiliki hobi fotografi underwater sering menjadikan lokasi ini sebagai salah satu spot fotografi bawah laut di Sulawesi Utara. Sangat cocok nih untuk pencinta wisata bawah laut!
- Melihat Keindahan Laut dari Savana Pantai Pulisan
Terletak kurang lebih 2 jam perjalanan dari Kota Manado, kamu akan terpesona dengan keindahan Pantai Pulisan. Tiga spot pemandangan pasir putih, batu, serta padang savana inilah yang menjadi ciri khas dari pantai ini. Luas dengan pantai dan pemandangan bawah lautnya yang eksotis, kamu bisa menikmati suasana berbeda dari pantai ini. Untuk bisa menikmati keeksotisan pantai ini, kamu harus menyebrang dengan perahu.
- Singgah di Pulau Lihaga
Dari sekian banyak destinasi wisata di Likupang, Pulau Lihaga adalah destinasi yang nggak boleh kamu lewatkan. Untuk sampai ke pulau ini, kamu harus naik kapal yang tersedia di Kampung Serei, Likupang. Mempunyai garis pantai dengan pasir putih yang lembut dan air laut yang sangat jernih, nggak heran kalau pulau ini disebut sebagai pulau yang masih perawan. Pulau Lihaga bukanlah pulau berpenghuni dan nggak ada warung penjual makanan.
- Menjelajah di Alam Liar Hutan Mangrove Sarawet
Di sisi timur Likupang, kamu bisa mengunjungi hutan bakau luas yang berada di sepanjang pantai Desa Sarawet. Di seberang hutan, kamu bisa melihat banyak jembatan bambu yang bisa membuat hasil foto kamu lebih menyatu dengan alam!
     Â
HARGA KE LIKUPANG HABIS BERAPA YAA?
- Naik pesawat menuju Bandara Sam Ratulangi
Apabila kamu berangkat dari Jakarta dan sekitarnya, kamu bisa naik pesawat dari Bandara Soekarno Hatta. Durasi perjalanan kurang lebih 3 jam 25 menit (direct flight). Kamu bisa menemukan harga tiket pesawat yang cukup variative untuk satu kali penerbangan dengan harga 2 jutaan – 3 jutaan.
- Menyewa mobil
Jarak Likupang dari Manado sekitar 1,5-2 jam saja. Satu-satunya cara untuk bisa ke Likupang adalah dengan menyewa mobil. Di sepanjang jalan, kamu tak perlu takut bosan. Masuk ke wilayah Minahasa Utara, pemandangan dan suasananya berbeda dari Kota Manado.
- 3. Biaya Menginap
Biaya resor berada di kisaran harga Rp 700 ribuan sementara homestay Rp 250 ribuan per malam. Di sana ada sekitar 73 homestay warga yang dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Jika lebih, maka akan dikenakan biaya menjadi Rp300 ribu per malam. Untuk biaya makan tambahan di siang atau malam hari hanya Rp 35 ribu per kepala. Sementara jarak ke Pantai Paal hanya 15 menit, begitu juga dengan Lihaga. Namun jika ingin ke Lihaga, kamu harus menyewa kapal dan membayar uang masuk Rp 50 ribu per orang.
Cukup terjangkau bukan untuk healing ke Likupang? Tunggu apa lagi, yuk healing ke Likupang!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI