Mohon tunggu...
Abiyyukesna Adisuksma
Abiyyukesna Adisuksma Mohon Tunggu... -

Belajarlah untuk menghargai proses

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Preview Semifinal AFF U-16 2018 : Ujian Garuda Asia Melawan Kutukan

8 Agustus 2018   15:20 Diperbarui: 8 Agustus 2018   18:28 616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Gelaran Piala AFF U-16 telah memasuki babak Semifinal. Indonesia kembali dipertemukan oleh Malaysia. Sebuah De Javu kembali terjadi pada tahun ini, dimana kedua kesebelasan pernah bertemu di ajang yang sama tertanggal 12 Juli 2018. Saat itu di level usia 19 tahun (U-19), Indonesia kembali menelan pil pahit dari Malaysia. Kedua tim bermain imbang 1-1 namun di babak adu penalti mereka takluk dengan skor 3-2. 

Sebuah kekecewaan tentu dirasakan oleh para pemain, tim pelatih, dan juga para suporter yang hadir menyaksikan pertandingan secara langsung. Kekalahan itu seolah-olah selalu akan terulang ketika bertemu dengan negara yang sama. 

Entah apa itu kebetulan semata ataukah mentalitas para pemain yang sudah hancur-lebur hanya gara-gara terlalu banyak pujian dari netizen-netizen Indonesia di sosial media yang membuat cepat hanyut seketika.

Lantas, bagaimana caranya anak-anak Timnas Indonesia U-16 melewati kutukan yang telah dialami oleh Timnas Indonesia U-19? Pelatih Fakhri Husaini yang akan memberikan jawabannya. Pelatih yang pernah bermain untuk PKT Bontang (sekarang Bontang FC) ini, mempunyai berbagai solusi dengan memberikan arahan positif kepada para pemainnya untuk tidak gegabah dan meremehkan lawan meskipun mereka lebih unggul dari lawannya. 

Dan yang terpenting bagi mereka adalah jangan sampai tersulut emosi dan memecah belah kesatuan timnya disaat tim lawan melakukan berbagai trik yang menjatuhkan mental anak-anak Garuda Asia. 

Karena mental yang akan menentukan nasib pada suatu pertandingan. Beruntung, anak-anak asuhnya mampu mengatasi rasa emosionalnya dengan baik. Itupun terbukti yang mereka lakukan saat meladeni Timor Leste dan Kamboja pada hari Sabtu, 4 Agustus dan Senin, 6 Agustus yang lalu. Tak ada hukuman kartu kuning maupun kartu merah yang mereka dapatkan.

Berkaitan dengan semifinal AFF U-16, tentu pelatih berumur 53 tahun itu sudah mengetahui karakteristik permainan tim lawan. Apalagi, mereka pernah bertemu dalam pertandingan persahabatan di negeri Jiran beberapa bulan yang lalu. Tim U-16 Indonesia harus mengakui keunggulan tuan rumah dengan skor 4-3. Pastinya akan ada evaluasi diri mengenai permainan Garuda Asia ini. Mengingat, pertandingan nanti akan berlangsung dengan rivalitas yang sangat tinggi dan akan ada aroma balas dendam.

Berawal dari babak penyisihan grup, kedua kesebelasan memulai laga dengan hasil yang berbeda. Indonesia sukses mencukur kelima negara dengan mengalahkan Filipina 8-0, Myanmar 2-1, Vietnam 4-2, Timor Leste 3-0, dan Kamboja 4-0. 

Berbanding terbalik dengan Malaysia yang mengawali laga dengan tertatih-tatih untuk menembus semifinal. Perjalanan awal mereka berakhir dengan kekalahan atas Thailand dengan skor 2-1. Setelah itu, barulah di laga kedua sampai terakhir, Malaysia baru bisa memetik tiga kemenangan beruntun atas Brunei Darussalam 6-1, Singapura 4-0, dan Laos 1-0.

Pada laga semifinal nanti, Indonesia dipastikan akan tampil full team menyusul kembalinya Amiruddin Bagas Kaffa yang sebelumnya absen 2 laga karena kartu merah yang didapatkannya saat menjamu Vietnam. 

Sebaliknya, Malaysia harus kehilangan dua orang pemain andalannya. Yaitu, Muhammad Fahmi Daniel Mohd Zaaim yang harus absen akibat kartu merah yang didapatkannya saat bertemu Laos dan juga Amirul Ashrafiq Hanifah yang kabarnya dipulangkan oleh pemerintah Malaysia akibat insiden bendera Indonesia terbalik. Melihat dari komposisi skuat, tentu pelatih Fakhri Husaini meyakini bahwa para pemainnya sudah siap tempur dan akan bermain habis-habisan. 

Apalagi, mereka mempunyai waktu recovery sedikit lebih baik dibandingkan lawannya. Tentu, akan memberikan angin segar kepada anak-anak asuhnya untuk bisa berintrospeksi diri apa yang sudah mereka lakukan selama berlaga di babak penyisihan grup. Indonesia U-16 juga sangat diuntungkan berkat dukungan dari para pemain ke-12 (suporter) yang turut meramaikan pertandingan sarat gengsi layaknya El Classico.

Pelatih Fakhri Husaini juga memberikan harapan kepada seluruh suporter yang ada di lapangan maupun yang ada di rumah untuk terus mendukung dan memberikan suntikan moral kepada para pemain tanpa memprovokasi tim lawan dengan berbau rasis dan mengintimidasi yang berlebihan. 

Hal ini sangat mengkhawatirkan mental Garuda Asia yang cepat buyar. Begitu juga dengan kapten kesebelasan Timnas Indonesia U-16, Bembeng David Maulana juga menuturkan hal yang sama seperti ucapan pelatih. Dirinya siap mengawal rekan-rekannya untuk terus fokus dan tidak kehilangan konsentrasi saat pertandingan sedang berlangsung.

Sanggupkah pasukan Garuda Asia memulangkan pasukan Harimau Muda Malaya ke negara asalnya? Jawabannya hanya ada di Semifinal AFF U-19 2018 Kamis, 9 Agustus 2018 besok malam pukul 19.00 WIB yang akan disiarkan secara LIVE oleh Indosiar!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun