Mohon tunggu...
Abiyyu AsykarulHaq
Abiyyu AsykarulHaq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

mengapa takut

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Tingkat Bunuh Diri Remaja Indonesia Akibat Cyberbullying

1 Januari 2022   22:19 Diperbarui: 21 November 2022   12:54 19477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi cyberbullying. (Dok. Shutterstock via kompas.com) 

Hampir seluruh kegiatan manusia berkaitan dengan teknologi. Teknologi memudahkan manusia untuk mengerjakan kegiatan dan berkomunikasi secara jarak jauh. 

Prasarana yang digunakan untuk berkomunikasi secara jarak jauh disebut dengan media sosial. Sekarang ini sulit untuk tidak menggunakan media sosial. 

Terlebih saat pandemi ini, media sosial sangat menunjang kegiatan manusia secara jarak jauh. Akan tetapi, media sosial bisa digunakan untuk hal-hal yang negatif. Media sosial bisa dijadikan prasarana untuk oknum-oknum tertentu melakukan cyberbullying.

Cyberbullying adalah segala bentuk ancaman, fitnah, cemooh, dan ejekan yang dilakukan secara daring yang menggunakan teknologi digital. 

Lalu, menurut Nurjanah, cyberbullying merupakan perilaku agresif dan berulang yang dilakukan oleh individu maupun kelompok dengan menggunakan teknologi elektronik sebagai media untuk menyerang orang lain. 

Cyberbullying tidak bisa terus dibiarkan karena cyberbullying dapat merusak kesehatan mental seseorang. Cyberbullying juga berbahaya karena dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Sehingga cyberbullying sulit untuk mencegah. 

Ada banyak jenis cyberbullying yang harus diketahui. Pertama, flaming atau terbakar. Terbakar disini mempunyai arti seseorang yang mengirimkan pesan berisi kata-kata frontal dan penuh kemarahan. 

Flaming ini berbahaya karena biasanya berisi ejekan, provokasi, penghinaan yang dapat menyinggung orang lain. Kedua, harassment atau gangguan. 

Gangguan yang dilakukan saat cyberbullying adalah dengan mengirimkan pesan berupa hasutan yang mengganggu seseorang secara terus menerus. 

Biasanya, jenis cyberbullying ini dapat membuat korban merasa gelisah karena terus mendapatkan pesan yang mengganggu. Ketiga, denigration atau pencemaran nama baik. 

Ilustrasi mengenai seseorang yang mengalami cyberbullying (dibuat oleh popbela.com)
Ilustrasi mengenai seseorang yang mengalami cyberbullying (dibuat oleh popbela.com)

Pencemaran nama baik yang biasa dilakukan adalah dengan mengumbarkan keburukan atau kejelekan orang lain sehingga menimbulkan kebencian dan biasanya dilakukan dengan sengaja. 

Tentu hal ini dapat merusak nama baik seseorang, terlebih apabila berita yang dibiarkan beredar tidak sesuai dengan faktanya. Keempat, cyberstalking. 

Cyberstalking adalah kegiatan memata-matai dan mengganggu seseorang yang menimbulkan ketakutan pada korban. Kelima, impersonation atau peniruan. 

Peniruan yang dilakukan ini adalah dengan berpura-pura menjadi orang lain yang digunakan untuk hal-hal negatif, seperti mengejek orang lain, mengumbar kebencian, dan mengirimkan pesan-pesan yang tidak baik. 

Lalu yang terakhir, outing dan trickery. Outing adalah tindakan menyebarkan rahasia orang lain dan trickery adalah tindakan memaksakan orang lain untuk memberikan rahasia. Hampir seluruh jenis cyberbullying mengakibatkan dampak yang sama. 

Setiap hal pasti mempunyai penyebab, seperti cyberbullying. Ada beberapa faktor penyebab orang melakukan cyberbullying. Seperti, pernah dijadikan korban cyberbullying, masalah pribadi maupun sekitarnya, merasa diri lebih hebat dari orang lain, dan juga pola asuh orang tua yang salah. 

Akan tetapi, apapun penyebabnya, tindakan cyberbullying tidak bisa dianggap benar. Karena tindakan cyberbullying ini memberikan dampak yang sangat besar terhadap korban.

Beberapa dampak negatif yang bisa diakibatkan oleh cyberbullying antara lain, menarik diri dari sosial. Cyberbullying dapat membuat seseorang yang tadinya percaya diri dan dapat bergaul dengan orang lain menjadi tidak percaya diri. 

Karena ada perasaan takut jika mereka bergaul dengan orang lain dapat menyebabkan mereka terkena cyberbullying. 

Lalu, merasa dikucilkan. Karena korban cyberbullying merasa tidak ada yang mau bergaul dengannya. Sehingga hal itu dapat menyebabkan mereka merasa dikucilkan, tidak ada teman, dan kesepian yang berlebih. 

Terganggunya kesehatan fisik dan mental. Apabila korban terus mendapatkan bulian, korban pasti tidak ada semangat. Sehingga kesehatan fisik maupun mentalnya dapat terganggu. 

Kesehatan fisik dan mental ini saling berhubungan. Sehingga, apabila salah satu terkena, maka kesehatan keduanya akan terganggu. Lalu yang terakhir, cyberbullying dapat menyebabkan depresi yang berujung kematian. 

Depresi yang berujung kematian tentu sangat membahayakan terutama apabila hal ini terjadi di kalangan remaja. Tingkat bunuh diri remaja akibat cyberbullying di Indonesia masih terbilang tinggi. 

Hal ini disampaikan oleh Psikolog Trisa Genia C. Zega, M.Psi yang mengungkapkan bahwa 40% anak-anak di Indonesia meninggal bunuh diri akibat tidak kuat dengan bullying yang terjadi. Sisanya 38,41% mengaku pernah menjadi pelaku dan 45,35% mengaku pernah menjadi korban. 

Hal ini tentu sangat buruk apabila terus dibiarkan. Selain itu, baru-baru ini tepatnya 3 Desember 2021, terjadi kasus seorang siswi SMA hampir bunuh diri karena merasa takut video asusilanya disebarluaskan. Hal ini termasuk ke dalam cyberbullying jenis outing. 

Karena video tersebut merupakan rahasia yang seharusnya tidak baik untuk disebarluaskan. Dampak yang terjadi pun menjadi fatal. 

Ilustrasi mengenai seseorang yang depresi sehingga menutup diri (dibuat oleh tasikmalaya.pikiran-rakyat.com)
Ilustrasi mengenai seseorang yang depresi sehingga menutup diri (dibuat oleh tasikmalaya.pikiran-rakyat.com)

Siswi asal Lampung Utara ini hampir saja memutuskan untuk mengakhiri hidupnya karena ketakutan atas ancaman yang dilakukan oleh pacarnya. Tentu kita tidak bisa membenarkan perbuatan keduanya. 

Akan tetapi, kita harus menyadari dampak cyberbullying ini sangat membawa pengaruh dalam kehidupan seseorang, baik korban maupun pelaku.

Oleh karena itu, diperlukan tindakan yang dapat mencegah agar kita tidak cyberbullying. Pertama, menghindari memposting tulisan, gambar, maupun video yang aneh. Karena dengan kita memposting tulisan, gambar, maupun video yang aneh dapat menarik simpati orang-orang untuk melakukan cyberbullying. 

Kedua, selektif dalam memilih teman di media sosial. Tentunya, teman di media sosial, tidak semua kita kenal. Oleh karena itu, diperlukan sikap selektif agar kita terhindar dari cyberbullying ini. 

Pilihlah teman yang memang benar dikenal. Lalu yang terakhir, tidak menceritakan privasi kita di media sosial. Karena dengan kita menceritakan privasi kita di media sosial, bisa saja orang ikut campur dalam hal tersebut atau perbedaan persepsi setiap orang yang berbeda. 

Sehingga, hal ini dapat menjadikan kita sebagai objek untuk cyberbullying. Lalu, tindakan yang dapat kita lakukan agar kita tidak menjadi pelaku cyberbullying adalah dengan tidak ikut campur dalam urusan orang lain. 

Ada pepatah mengatakan jika kita tidak mengetahui sebenarnya, atau kita tidak dapat memberikan perkataan yang baik, maka lebih baik kita diam. Karena dengan diam kita bisa terhindar menjadi pelaku cyberbullying. 

Selain itu, ada perasaan menghargai maupun menghormati orang lain. Setiap orang tentunya berbeda dengan kita, sehingga kita tidak bisa memaksakan seseorang harus sama dengan kita. Hal inilah yang dapat mencegah kita sebagai korban cyberbullying maupun pelaku cyberbullying.

Cyberbullying tidak bisa terus dibiarkan. Terlebih apabila depresi yang menyebabkan kematian ini dibiarkan. Kita bisa kehilangan generasi muda yang layak. 

Sebagai generasi muda, kita mempunyai peranan penting untuk memajukan bangsa di masa depan. Oleh karena itu, buktikan diri kita sebagai generasi muda yang layak dan pantas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun