Mohon tunggu...
Abiyyu Aulia Amir
Abiyyu Aulia Amir Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Jember

Abiyyu Aulia Amir 220910101086

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Merkantilisme dan Penerapannya di Masa Sekarang

7 Maret 2024   13:00 Diperbarui: 7 Maret 2024   13:02 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hal ini menunjukkan bahwa sistem merkatilisme bisa menjadi pedang ber mata dua, dimana apabila industri dalam negeri yang awalnya diharapkan mengalami peningkatan, tetapi juga memungkinkan terjadinya ketidakseimbangan perkembangan industri karena dibatasinya impor dalam negeri. Ditambah sistem merkantilisme yang memandang bahwa ekonomi sebagai "zero-sum game" memungkinkan negara koloni mengalami defisit perdagangan dan perekonomian karena ketidakseimbangan perdagangan yang diciptakan oleh mother country itu sendiri. 

Dimana negara koloni hanya mampu untuk mengekspor barang mentah, sementara barang mentah ini seharusnya bisa diolah menjadi barang jadi dan memiliki nilai berkali-kali lipat dibanding dengan mengekspor barang mentah. Ditambah negara negara koloni juga membeli barang itu kembali ke mother country, yang menunjukkan bahwa secara tidak langsung negara negara koloni tidak mengalami keuntungan karena pendapatan dari ekspor yang mereka lakukan mengalami defisit keuangan akibat tidak seimbangnya pertukaran.

Walaupun merkantilisme saat ini secara teori dianggap sebagai sistem ekonomi yang kuno, tetapi terdapat beberapa sistem merkantilisme yang masih diterapkan hingga hari ini. Contoh langsung dari merkantilisme di masa sekarang ini adalah kebijakan tarif atau bea ekspor dan impor, penerapan subsidi untuk barang domestic, devaluasi mata uang dan pembatasan migrasi pekerja asing. 

Juga isu yang sedang sering dibahas pada beberapa waktu terakhir ini yaitu hilirisasi industri, dimana hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mendukung dan meningkatkan produktivitas industri dalam negeri dan negara yang tidak terbatas pada ekspor bahan mentah, melainkan bisa mengolah sumber daya nya menjadi barang jadi atau setidaknya setengah jadi. Dimana hal ini jelas akan meningkatkan pendapatan dalam negeri dibanding hanya dengan melakukan ekspor bahan mentah keluar negeri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun