Pak Budi, Pengelola Bank Sampah Inovatif
Fakta-Fakta tentang sampah di Indonesia sungguh miris karena :
1. Indonesia merupakan negara kedua terbesar penghasil sampah plastik di laut dunia.
2. Sekitar 10% dari total sampah plastik dunia berasal dari Indonesia.
3. Pada tahun 2020, Indonesia menghasilkan sekitar 6,8 juta ton sampah plastik.
4. Sampah plastik menyebabkan kerusakan lingkungan, pencemaran air, dan kematian hewan laut.
Dari fakta- fakta diatas dampak bagi lingkungan sangatlah berbahaya diantaranya adalah :
1. Pencemaran lingkungan dan air.
2. Kerusakan ekosistem laut dan daratan.
3. Kematian hewan laut dan daratan.
4. Dampak kesehatan bagi manusia (kanker, penyakit pernapasan).
Dari fakta dan dampak yang begitu mencengangkan, lahirlah sang inovator pengolahan sampah dari sebuah desa Bernama Kasilib, Kecamatan Wanadadi, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah. Mas Budi yang seorang ahli IT akhirnya merasa terpanggil untuk ikut bagian mengelola sampah melalui Bank Sampah Banjarnegara. Dari situlah akhirnya Mas Budi berhasil menciptakan sebuah alat untuk mengelola sampah plastic yang selama ini menjadi persoalah yang sangat besar dan meresahkan masyarakat. Â Pak Budi melalui perjuangan yang Panjang sampai lahirlah generasi ke lima prototype mesin pengolah sampah plastic menjadi bahan bakar setara solar yang sering disebut oleh mas Budi Petasol.
Mesin prirolisis yang di bangun mas Budi saat ini sudah berhasil merubah sampah plastic menjadi bahan bakar setara solar yang bisa di aplikasikan ke mobil solar dan juga mesin-mesin pertanian yang menggunakan bahan baku solar. Bahkan tidak tanggung tangung bahwa sudah dua tahun ini mobil fortuner yang beliau miliki sudah tidak lagi pakai  bahan bakar dari pom bensin tapi menggunakan bahan bakar produksi sendiri dari limbah plastic.
Dari inovasi yang dilakukan mas Budi ternyata mampu untuk menyelesaikan persoalan samplah plastic di satu desa. Produksi sampah plastic dalam rumah tangga dalam satu bulan, berdasarkan survey yang dilakukan oleh BRIN adalah sejumlah 1,5 KG per bulan. Untuk itu jika dalam satu desa ada 1000 rumah tangga maka aka ada 1,5 Ton sampah plastic yang bisa diurai menjadi bahan bakar setara solar.
Selain ada nilai tambah dari limbah plastic, Â inovasi yang dlakukan oleh Pak Budi berdampak pada kebiasaan masyarakat untuk memulai memilah sampah dari rumah. Sehingga jika semua desa yang ada di Indonesia mempunya mesin pengolah limbah plastic seperti yang ada di Desa Kasilib dan beberapa desa yang lain. Maka bisa di pastikan bahwa inovasi ini menjadi sangat bermanfaat bagi keberlangsungan lingkungan untuk jangka waktu yang Panjang. Â Â
Kini sampah plastic tidak menjadi masalah tetapi menjadikan peluang untuk bisa dirubah menjadi barang yang mempunya nilai ekonomi dan dan ramah terhadap lingkungan.
Tanggung jawab sampah menjadi tanggung jawab kita bersama, mari bergandengan tangan untuk mulai dari kita untuk memilah sampah dari rumah kita.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI