Mohon tunggu...
Abiwodo SE MM
Abiwodo SE MM Mohon Tunggu... Bankir - Professional Bankers, Student at UI

Bankers yang selalu fokus terhadap "goal-oriented with an eye for detail, a passion for designing and improving creative processes also expertise in corporate relations" Saat ini sedang menempuh pendidikan S3 di UI.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

AKHLAK BUMN dan Budaya Agile, Sebuah Tantangan Masa Depan

1 Juli 2023   22:14 Diperbarui: 2 Juli 2023   06:51 995
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: pexels.com

Dalam menjalankan fungsinya, BUMN (Badan Usaha Milik Negara) memiliki tanggung jawab yang lebih besar karena harus mempertimbangkan kepentingan masyarakat secara umum. 

Oleh karena itu, nilai-nilai AKHLAK yang kuat sangat penting dalam menghadapi tantangan dan meningkatkan kecepatan organisasi. Sementara itu, budaya agile juga menjadi sebuah pendekatan yang relevan untuk menciptakan kecepatan organisasi yang optimal.

Salah satu nilai AKHLAK yang harus dimiliki oleh BUMN adalah integritas. Integritas dalam BUMN melibatkan komitmen untuk menjalankan kegiatan bisnis dalam kerangka hukum yang berlaku serta etika yang tinggi. 

BUMN harus memastikan bahwa mereka selalu berperilaku jujur, adil, dan transparan dalam melakukan kegiatan bisnisnya. Mengutamakan integritas akan membangun kepercayaan dari masyarakat dan memperkuat posisi BUMN sebagai lembaga yang andal dan terpercaya.

Selain integritas, nilai-nilai lainnya dalam AKHLAK BUMN yang penting dalam mencapai kecepatan organisasi adalah akuntabilitas dan tanggung jawab. 

BUMN harus memastikan bahwa setiap tanggung jawab yang diemban dipenuhi dengan tepat waktu dan dengan standar yang tinggi. Dengan adanya budaya akuntabilitas dan tanggung jawab yang kuat, BUMN dapat membuat keputusan dan mengimplementasikannya dengan cepat dan efektif.

Dalam menghadapi perubahan yang cepat, membangun budaya agile dalam BUMN juga menjadi faktor kunci untuk mencapai kecepatan organisasi yang optimal. Budaya agile melibatkan fleksibilitas, adaptasi, dan kolaborasi yang kuat antara anggota tim. 

BUMN harus mampu beradaptasi dengan perubahan regulasi, teknologi, dan kebutuhan pasar yang terus berkembang. Budaya agile memungkinkan BUMN untuk secara cepat menyesuaikan diri dengan lingkungan bisnis yang berubah sehingga dapat memberikan solusi yang efektif dan inovatif.

Selain itu, penting bagi BUMN untuk menerapkan metodologi kerja agile seperti scrum atau kanban. Metodologi ini akan membantu BUMN dalam mengatur dan melaksanakan proyek bisnis dengan lebih efisien. 

Dengan pendekatan agile, BUMN dapat bekerja dalam siklus pendek, melakukan evaluasi secara terus-menerus, dan mengimplementasikan perubahan dengan cepat. Budaya agile juga mendorong kolaborasi dan komunikasi yang efektif antara anggota tim, sehingga memungkinkan BUMN untuk bekerja dengan lebih cepat dan efisien.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun