Mohon tunggu...
Abiwodo SE MM
Abiwodo SE MM Mohon Tunggu... Bankir - Professional Bankers, Student at UI

Bankers yang selalu fokus terhadap "goal-oriented with an eye for detail, a passion for designing and improving creative processes also expertise in corporate relations" Saat ini sedang menempuh pendidikan S3 di UI.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Bank Besar AS Kolaps, Begini Dampak Perbankan RI

17 Maret 2023   17:13 Diperbarui: 17 Maret 2023   19:00 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi | Sumber: pexels.com

Dampak Bagi Perbankan Nasional

Sebagai salah satu bank terbesar di AS, kebangkrutan SVB berdampak pada beberapa negara di dunia, tak terkecuali Indonesia. Namun tak perlu khawatir karena dampak kebangkrutan SVB tak akan berpengaruh signifikan terhadap sistem perbankan Indonesia.

Walau demikian, jangan dipandang sebelah mata. Otoritas keuangan dan moneter di Indonesia harus selalu waspada. Permasalahan yang menimpa SVB juga menjadi pelajaran agar lebih berhati-hati dalam mengambil kebijakan.

Risiko Volatilitas Nilai Tukar

Salah satu implikasi dari fenomena kebangkrutan SVB di AS terhadap perbankan nasional yaitu risiko volatilitas nilai tukar. Meski risikonya sangat kecil, efeknya bisa terjadi.

Terkait risiko tersebut, Indonesia memiliki eksposur relatif kecil terhadap bank-bank bermasalah. Selain itu, bank masih memiliki modal yang besar untuk mencover risiko likuiditas. Meskipun ada risiko volatilitas, regulator bisa bertindak cepat memitigasi dampaknya.

Dampak kebangkrutan SVB dirasakan di seluruh sektor keuangan maupun perusahaan rintisan di AS dan Indonesia. Bahkan mungkin ada risiko bonds market. Khalayak harus waspada karena bank bisa menderita kerugian ketika terkena efek ini.

Kesulitan Menaikkan Suku Bunga

Sulitnya menaikkan suku bunga merupakan dampak lain yang bisa dihadapi perbankan Indonesia. Ini tidak hanya soal menaikkan suku bunga, melainkan juga sulitnya normalisasi neraca perbankan.

Apabila tak segera mendapatkan penanganan atau solusi terbaik, bank bisa memutuskan untuk menurunkan suku bunga. Dalam hal ini, sulit bagi bank untuk mempertahankan prioritasnya.

Apakah bank ingin memprioritaskan inflasi atau memastikan sistem perbankan berjalan dengan baik? Efek ini bisa terjadi apabila tidak terkait dengan kerjasama semua pihak dan justru mengabaikan permasalahan sektor keuangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun