Mohon tunggu...
Abiwodo SE MM
Abiwodo SE MM Mohon Tunggu... Bankir - Professional Bankers, Student at UI

Bankers yang selalu fokus terhadap "goal-oriented with an eye for detail, a passion for designing and improving creative processes also expertise in corporate relations" Saat ini sedang menempuh pendidikan S3 di UI.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Pertumbuhan Ekonomi RI Terjaga, Bank Makin Cuan

15 Februari 2023   08:56 Diperbarui: 15 Februari 2023   17:03 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa yang ada di benak kita dengan situasi yang sedang dihadapi saat ini? Mulai dari situasi pandemi, implikasi perang Rusia-Ukraina, naiknya suku bunga acuan, hingga krisis ekonomi global. Situasi tersebut membawa dampak di semua negara bahkan di negara maju sekalipun.

Kondisi ini membutuhkan tindakan yang cepat dan tepat dari pemerintah dalam mengatasi masalah ini. Dengan adanya peran pemerintah dalam menjaga kondisi ini, alhasil pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap terjaga, hal ini terbukti melalui data Badan Pusat Statistik (BPS).

Pada tahun 2022, pertumbuhan ekonomi Indonesia secara kumulatif berada pada level tinggi sebesar 5,31% (c-to-c) jauh di atas 3,70% (c-to-c) pada tahun sebelumnya di tengah pertumbuhan ekonomi global yang melambat.

Hampir seluruh komponen PDB di sisi pengeluaran mendukung pertumbuhan ekonomi yang kuat. Ekspor terus tumbuh kuat sebesar 14,93% (year-on-year), didorong oleh permintaan yang kuat dari mitra dagang utama.

Faktor lain yaitu relatif tingginya harga komoditas ekspor utama di pasar dunia menciptakan 'rejeki tak terduga' sehingga mendongkrak kinerja ekspor dan mencatat surplus perdagangan.

Konsumsi rumah tangga juga meningkat 4,48% (year-on-year), sejalan dengan peningkatan mobilitas dan berlanjutnya penyaluran bansos. Hanya konsumsi pemerintah saja yang mengalami kontraksi sebesar 4,77% (year-on-year), namun dengan pandemi yang terus membaik, penurunan belanja komoditas dalam upaya untuk memerangi Covid-19 dan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) menjadi lebih penting sehingga masih dapat ditolerir.

Ke depan, pertumbuhan ekonomi pada tahun 2023 diperkirakan tetap kuat pada kisaran 4,5-5,3%, didorong oleh peningkatan permintaan domestik dari konsumsi rumah tangga dan investasi.

Prediksi ini sejalan dengan meningkatnya mobilitas masyarakat, semakin baiknya prospek usaha, meningkatnya arus Penanaman Modal Asing (PMA) dan berlanjutnya penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN) pasca pencabutan kebijakan PPKM.

Peran OJK Menjaga Stabilitas Ekonomi

Lalu apa peran regulator dalam menjaga stabilitas perekonomian dan memberikan perlindungan bagi masyarakat? Baik saya mencoba kupas sedikit dari sisi sektor keuangan saja biar tidak terlalu panjang lebar.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap situasi ekonomi dan sektor keuangan serta terus memberikan dukungan dan regulasi yang diperlukan untuk memastikan kelangsungan stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan.

Dalam sektor perbankan, OJK memastikan bahwa bank memiliki cadangan modal yang memadai untuk mengatasi potensi risiko dan memastikan kelangsungan usaha bank. Situasi ekonomi saat ini membutuhkan kerja sama yang erat antara OJK, bank, dan pemerintah untuk memastikan stabilitas sistem keuangan.

Untuk membantu bank mengatasi berbagai implikasi biar tetap sehat dan tidak mengalami komplikasi, OJK memberikan beberapa insentif, seperti penundaan pembayaran utang, penyediaan dana talangan, dan pembebasan beban regulasi. Ini membantu bank untuk memperkuat posisi keuangan mereka dan memberikan perlindungan bagi nasabah.

Di sisi lain, pemerintah juga telah menerapkan berbagai kebijakan fiskal dan moneter untuk membantu pemulihan ekonomi, seperti langkah-langkah stimulus ekonomi dan penurunan suku bunga. Kebijakan tersebut bertujuan untuk meningkatkan daya beli masyarakat dan memperkuat posisi keuangan perbankan.

Namun, masih ada beberapa tantangan yang harus dihadapi dalam situasi ekonomi saat ini, seperti tingginya angka pengangguran dan kesulitan bagi usaha kecil dan menengah.

Peran Perbankan Memastikan Stabilitas Ekonomi dan Ketahanan Finansial

Sinergi Pemerintah dan OJK juga perlu terus dilakukan untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan ekonomi.

Momentum pertumbuhan bisnis Bank di Indonesia kembali bertumbuh dan mampu mencetak laba dengan rekor tertinggi, sebut saja Kelompok Bank Berdasarkan Modal Inti (KBMI) Kategori IV seperti BRI di tahun 2022 mampu menorehkan laba sebesar Rp. 51,4 triliun atau tumbuh sebesar 67,15% dibandingkan laba tahun sebelumnya. 

Tak mau kalah Mandiri juga mencatatkan labanya naik sebesar 46,89% atau sebesar Rp. 41,2 triliun, capaian ketiga berhasil diraih oleh BCA dengan pertumbuhan laba meningkat sebesar 29,6% atau sebesar Rp. 40,7 triliun dan BNI dalam sejarah mampu mencetak laba sebesar Rp. 18,3 triliun atau terdongkrak sebesar 68%.

Perbankan harus memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam operasinya artinya Bank harus memberikan informasi yang jelas dan akurat kepada nasabah mengenai produk dan layanan yang ditawarkan, serta menjaga privasi dan keamanan informasi nasabah. Sebagai tambahan, bank harus memastikan adanya sistem pengendalian intern yang efektif untuk memastikan operasi yang sesuai dengan regulasi dan standar industri.

Dalam situasi ekonomi yang sulit seperti saat ini, peran perbankan dalam memastikan stabilitas ekonomi dan ketahanan finansial sangat penting.

Oleh karena itu, perbankan harus melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan stabilitas dan kelangsungan bisnis mereka, serta memberikan layanan yang baik dan terpercaya bagi nasabah. Kolaborasi pemerintah, OJK, dan bank menjadi penting untuk memastikan stabilitas dan kelangsungan perekonomian sehingga ketahanan perbankan tetap terjaga. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun