Mohon tunggu...
Abiwodo SE MM
Abiwodo SE MM Mohon Tunggu... Bankir - Professional Bankers, Student at UI

Bankers yang selalu fokus terhadap "goal-oriented with an eye for detail, a passion for designing and improving creative processes also expertise in corporate relations" Saat ini sedang menempuh pendidikan S3 di UI.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Bukan Cuma Lingkungan, Green Banking Turut Jaga Ketahanan Perbankan

28 November 2022   17:22 Diperbarui: 28 November 2022   17:26 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan situasi ini, kredit green banking bisa tersalur dengan deras pada proyek yang sejalan dengan penerapan Keuangan Berkelanjutan. Ambil contoh proyek energi terbarukan yang ditetapkan oleh pemerintah, pembiayaan penggantian chiller air conditioner, atau pembiayaan penggantian mesin tekstil hemat energi.

Tak cuma itu, perbankan yang sudah mendeklarasikan dirinya sebagai green banking akan menikmati derasnya penyaluran kredit seperti renovasi bangunan untuk meningkatkan efisiensi energi, pembiayaan pertanian organik dan pembiayaan wirausaha pupuk kompos, aktivitas penangkapan ikan tanpa jala pukat harimau dan peledak, pembiayaan pembangunan gedung ramah lingkungan, pariwisata ramah lingkungan, dan lain-lain, yang semuanya sudah tentu didukung pemerintah.

Jadi, soal profitabilitas bank dalam penerapan green banking, justru bisa membuat NPM-nya meningkat. Terlepas dari penyaluran kredit, keuangan berkelanjutan dan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik juga berdampak positif pada ketahanan perbankan. Apalagi pelaksanaan green economy berpotensi menciptakan jutaan lapangan pekerjaan baru, yang berdampak pada meningkatnya dana masyarakat -- yang disimpan atau disalurkan melalui perbankan.

Pada sisi lain, tren global ekonomi hijau juga meningkatkan jumlah keterlibatan investor yang berwawasan lingkungan. Dari sini, industri perbankan pun bisa menawarkan obligasi berwawasan lingkungan sebagai alternatif investasi. Di Indonesia, pola ini sudah diterapkan oleh BNI Sekuritas melalui penerbitan Green Bond berdominasi rupiah.

Dana segar yang diperoleh dari obligasi semacam ini digunakan oleh Bank untuk pembiayaan proyek-proyek dalam kategori kegiatan usaha berwawasan lingkungan (KUBL), yang notabene kian marak seiring komitmen global.

Nah, melihat potensi-potensi tadi, sudah jelas jika pengaruh positif green banking dan ESG terhadap ketahanan perbankan sangat signifikan. Bank juga berkesempatan mengoptimalkan perannya dalam menekan laju degradasi lingkungan, yang sudah pasti mengganggu pertumbuhan ekonomi dan ketahanan perbankan itu sendiri.

Mari menerapkan keuangan berkelanjutan dan menjaga kelestarian alam agar tidak terjadi degradasi lingkungan. Apalagi degradasi perasaan kamu...eaa.

+++

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun