Mohon tunggu...
Politik Pilihan

Mata Pancasila Melihat Pemuda

1 Juni 2018   05:00 Diperbarui: 1 Juni 2018   05:28 943
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam 72 tahun pasca Indonesia  merdeka,  nilai-nilai Pancasila merupakan empty  signifier, penanda tanpa petanda, signified tanpa signifier. Yang memiliki arti bahwa nilai-nilai Pancasila terus menerus dimaknai,  tanpa  adanya pemaknaan  yang  tetap  dan  abadi (fixed).

Pancasila merupakan empty signifier bagi  kontestasi  pemaknaan  dan  simbolisasi  dalam partikularitas suatu rentang waktu. Tiap kekuasaan pada suatu waktu, menggunakan kekuasaannya untuk memaknai Pancasila, dan menjadikannya diskursus hegemonik.

Seiring runtuhnya kekuasaan  suatu  rezim, runtuh pulalah sistem pemaknaan dan simbolisasi terhadap Pancasila, diisi dengan pemaknaan baru, dan diskursus hegemonik  baru, menggantikan yang sebelumnya, dan terus menerus. Tidak  terkecuali  dalam politik  pendidikan. 

Pendidikan Pancasila  yang sejatinya menjadi alat untuk proses pembudayaan dan pelembagaan  nilai -- nilai Pancasila direduksi dengan  dalih  integrasi ke dalam Pendidikan Kewarganegaraan. Untuk itu diperlukan pewaris-pewaris yang mampu menjalankan nilai-nilai pancasila secara tetap sesuai awal lahirnya pancasila. Generasi muda jaman now yang menjadi agent pembaharu pada era saat ini harus mampu menjalankan secara maksimal.

Generasi Muda jaman now sebagai pewaris, penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sebagai sumber insani bagi pembangunan nasional, ibarat mata rantai yang tergerai panjang, posisi generasi muda dalam masyarakat menempati mata rantai yang paling sentral dalam artian bahwa, pemuda berperan sebagai pelestari nilai budaya, kejuangan, pelopor dan perintis pembaruan melalui karsa, karya dan dedikasI. 

Selain itu pemuda juga mempunyai peran dalam menggerakkan pembangunan sekaligus menjadi pelaku aktif dalam proses pembangunan nasional serta berperan dalam memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsa.

Melihat potensi pemuda yang begitu besar dan telah terbukti melalui peran-peran kesejarahan mereka baik dalam perjuangan meraih kemerdekaan maupun dalam mempertahankannya dan juga dalam menumbangkan rezim-rezim penguasa, maka sudah seharusnya pemuda hari ini diberi peran dalam usaha menyatukan kebhinnekaan sesuai dengan dasar pancasila di Republik ini. 

Hal ini dilakukan melalui upaya menjalin kebersamaan dalam perbedaan untuk melakukan pembangunan dalam segala aspek kehidupan bangsa, dengan memposisikan mereka (para pemuda) bukan sekedar obyek tapi juga sebagai subyek (pelaku) pembangunan nasional serta berperan dalam memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsa..

Penanaman pancasila dapat dilakukan dalam berbagai lapis kehidupan. Misalnya dalam kehidupan politik. Pengembangan politik saat dalam dewasa ini harus mendasarkan pada moralitas sebagaimana tertuang dalam sila-sila pancasila dan esensinya, sehingga praktek politik yang menghalalkan segala cara harus segera di akhiri. Untuk menanamkan ideologi Pancasila yang kuat, hendaknya dilakukan sejak dini. 

Tidak dipungkiri, pendidikan berperan penting. Pendidikan dimulai sejak dari keluarga. Keluarga, terutama orangtua hendaknya mendidik dan membimbing anak-anaknya tentang nilai-nilai Pancasila.

Di lingkungan sekolah, banyak hal yang bisa dilakukan. Misalnya dengan memasukkannya dalam sistem kurikulum. Pancasila tidak hanya ditanamkan secara kognitif. Dalam arti bahwa nilai Pancasila disajikan dalam bentuk-bentuk materi dalam mata pelajaran khusus, seperti Pendidikan Pancasila misalnya. Nilai-nilai tersebut juga bisa diaplikasikan dalam mata pelajaran lainnya secara afektif. Misalnya dengan membiasakan disiplin, jujur, saling menghargai dan menghormati, dll.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun