Selain itu, ia hadir membawa energi dan spirit baru. Ia tak hanya dibekali kecerdasan dengan sederet gelar akademis yang dimilikinya. Ia juga hadir di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Â Kunjungannya ke daerah-daerah selalu diiringi gegap gempita. Masyarakat antusias menyambut anak muda yang brilian ini.
6. Merangkul Semua Kalangan
Partai Demokrat selama ini memiliki basis pendukung yang relatif stabli. Segmentasi pemilih PD sendiri terdiri dari berbagai kelompok masyarakat, mulai dari kelompok Nasionalis, Liberal, Moderat, Islam, dan Konservatif. Kebijakan PD sendiri dinilai tidak pernah berat sebelah dan mengutamakan keuntungan sebagian kelompok saja, namun PD selalu berusaha 'demokratis' dengan nilai-nilai yang dianut kepada masyarakat luas.
7. Tidak Terikat dalam Berbagai Kubu
kondisi politik di Indonesia saat ini seolah menjadikan masyarakat terbelah. Rakyat dibagi menjadi dua kelompok. Bisa dibilang kini rakyat di pisahkan sebagai kelompok liberal kiri dan kelompok islam konservatif.
Kedua kubu tersebut dinilai akan mengulang kembali pertarungan di 2019. Namun, segmen pendukung Demokrat tidak terjebak dalam kota-kotak dua kelompok tersebut, dan tetap menjunjung pancasila dan demokrasi sebagai nilai yang sejalan visi dengan Demokrat.
8. Kebijakan yang Konsisten
Publik bisa menilai bagaimana rekam jejak Demokrat dalam beberapa tahun belakangan. Saat partai lain sibuk memikirkan cara untuk 'menggangu' kinerja KPK dengan Hak Angket, Demokrat sejak awal konsisten menolaknya. Belakangan, partai lain satu per satu mulai keluar dari pansus hak angket, karena dinilai akan merusak citra partai.
Berbeda dengan Demokrat yang sejak awal sudah menolak hak angket, partai lain malah keluar dengan alasan waktu yang sudah dekat dengan Pilkada, sehingga bisa mengecilkan suara partai jika tetap berada pada pansus KPK.
9. Mengusung Calon Kepada Daerah yang Tepat