Mohon tunggu...
Nurudin
Nurudin Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

Seorang 'pembaca' yang sedang belajar 'menulis'. Pernah belajar menulis di eramuslim, dan dakwatuna, Penulis buku Remah-Remah Hikmah sebagai Abi Sabila

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Rindu Kupu-kupu

4 Februari 2018   21:33 Diperbarui: 20 Februari 2018   16:16 704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa tahun tak bertemu, kuakui ada rindu di hatiku.

Rindu pada indah kepak sayapmu, wahai kupu-kupu.

Rindu pada masa-masa berjuang bersamamu.

Rindu pada canda, tawa bahkan keluh kesahmu.

Aku tahu, kini kau telah temukan kupu-kupu yang baru. 

Yang berbeda warna, corak dan tingkah laku. 

Akupun begitu, beberapa kupu-kupu menjelma dari kepompong persahabatanku yang baru. 

Tapi itu tak menutup namamu dari ingatanku.

Kupu-kupu, apa kabarmu?  

Di manapun kini keberadaanmu, semoga berkah dan ridho Allah senantiasa melingkupimu. 

Di sisa-sisa umur yang ada, semoga Allah mengijinkan  kita kembali bertemu, 

menjadi saksi lahirnya kupu-kupu baru, dari kepompongmu dan juga kepompongku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun