Mohon tunggu...
Lukmanul Hakim
Lukmanul Hakim Mohon Tunggu... Jurnalis Warga (JW) cbmnews.net, Divisi OSDM Panwascam Larangan, Koord. JW Belik Kab. Pemalang -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk Perubahan - Jangan Pernah Berhenti untuk Belajar - Selalu Semangat dan Berkarya melalui ide dan gagasan yang dituangkan dalam tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Telepon Pintar, dari Kebutuhan Sekunder ke Primer

4 Agustus 2018   12:19 Diperbarui: 4 Agustus 2018   12:15 1121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa yang tidak memiliki alat komunikasi Handphone Android / Smartphone ?

Hampir saat ini, mayoritas orang sudah memiliki android dengan segala fasilitasnya, segala aktifitasnya pun terangkum dalam satu genggaman. Komnunikasi dua arah atau lintas arah pun lebih mudah menggunakan media smartphone dengan varisi fasilitasnya semisal facebook, twitter, whatsapp, instagram. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat sudah "melek" teknologi, berbeda pada zaman sekitar tahun 2000an dimana handphone hanya dimiliki kalangan tertentu karena harga yang masih mahal.

Apakah termasuk anda ? Atau juga penulis ?

Saat bangun tidur tidak membaca doa bangun tidur yang sudah hafal sejak TK/SD, namun yang dicari adalah HP. Cek pesan yang belum terbaca, menjawab pesan yang berjam jam belum dibalas dan sebagainya. Ini menunjukkan bahwa HP sudah menjadi kebutuhan PRIMER. Membeli kuota sudah setara kebutuhannya dengan membeli sembako. Hal ini disebabkan karena informasi dan lingkup kerja sudah sangat bergantung dengan media komunikasi smartphone.

Pertanyaan lagi, Siapa yang tidak memiliki akun Media Sosial ?

dokpri
dokpri
Hampir saat ini, semua orang memiliki akun medsos ( singkatan media sosial), dari usia remaja sampai dewasa bahkan orang tua. Banyak alasan kenapa orang memiliki akun medsos, ada yang memang kebutuhan untuk menjalin silaturahmi dengan kawan lama maupun baru, atau juga ada yang tuntutan profesi harus memiliki akun medsos seperti fb dan whatsapp. Sudah dipastikan, grup komunitas atau lingkungan kerja, di dalam komunikasi nya selain langsung juga tidak langsung dengan menggunakan fasilitas media WHATSAPP.

Peran media sosial sudah barang tentu bagaikan dua mata sisi pisau yang berbeda persepsi dan tujuan. Kalau tujuan pisau itu untuk memaksa atau menakut nakuti orang dan melakukan kejahatan, maka bisa membawa mudhorot atau keburukan. Namun, ketika fungsi pisau itu untuk memotong sayur, buah-buahan dan lainnya, maka peran positif yang akan terbangun.

Tentu kawan Kompasianer, masih ingat tahun 2014, dimana medsos terutama facebook dan twitter menjadi media untuk kepentingan kampanye politik baik yang white campaign maupun black campaign. Perkembangan media sosial menjadi alat untuk publikasi advertising yang menguntungkan salah satu pihak atau lebih. 

Maka dari itu, tidak mengherankan apabila Mary Cross, seorang Profesor dari Fairleigh Dickinson University mengatakan, We are already experiencing the cultural effects of the digital r3evoluion that is underway (cross, 2011 :23). "Disadari atau tidak, revolusi dari teknologi dan media baru memberikan dampak yang bisa dikatakan mengepung segaa aspek kehidupan manusia.

Pentingkah Media Sosial ?

dokpri
dokpri
Kalau zaman dahulu sekitar tahun 2004 an, media komunikasi tertampung dalam FRIENDSTER, komunikasi dengan teman lama bisa dicek di friendster.com. Namun, sekitar tahun 2006 an, saat Facebook mulai dikenal di Indonesia, mereka berbondong-bondong berpindah le tempat lain. Friendster pun hanya tinggal kenangan.

dokpri
dokpri
Thomas L Friedman (2007) mengatakan, World is flat, dunia semakin rata dan setiap orang bisa mengakses apapun dari sumber apapun. Sehingga, tinggal sekali tul, maka makanan datang. Sekali "tul" maka jawaban betul semua ( misal ada yang contek via HP), sekali tul maka jutaan informasi bisa didapatkan. Sederhananya, media sosial itu merupakan alat komunikasi, yang dikemas secara apik dan responsive kepada semua type.

Saat ini, sangat penting peran media sosial, sebagai komunikasi bahkan belum pernah ketemu sekalipun bisa menjalin silaturahmi. Penulis masih ingat ketika komunikasi dengan beberapa peserta pelatihan Online dengan membuat website, sehingga bisa mendapatkan pundi-pundi uang hanya dengan menggunakan media Whatsapp dan keahlian tentunya. Kemudahan itu menjadi wadah empuk untuk para pengguna online baik itu di dunia perdagangan maupun jasa.

Media sosial juga bisa menjadi wadah komunitas untuk membantu sesama, sehingga media tersebut mampu membawa misi-misi sosial yang bermanfaat untuk masyarakat sekitar dan mampu menginspirasi orang lain untuk berbuat baik. Fastabiqul Khoirot...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun