Mohon tunggu...
Lukmanul Hakim
Lukmanul Hakim Mohon Tunggu... Jurnalis Warga (JW) cbmnews.net, Divisi OSDM Panwascam Larangan, Koord. JW Belik Kab. Pemalang -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk Perubahan - Jangan Pernah Berhenti untuk Belajar - Selalu Semangat dan Berkarya melalui ide dan gagasan yang dituangkan dalam tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Filosofi Lebaran, Lebar Lebur Luber

15 Juni 2018   22:06 Diperbarui: 15 Juni 2018   22:12 1001
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari hadits tersebut, bekaitan erat dengan kata lebur. Semoga dosa-dosa kita seusai ibadah di bulan Ramadhan menjadi melebur dan hilang tergantikan oleh kebaikan dan pahala dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Luber, bisa dimaknai meluber, atau bahasa jawanya "ngayah", karena banyak. Ibarat air yang berlebihan di sungai akhirnya meluber di jalanan. Begitu juga saat momen lebaran, banyak makanan yang disajikan di meja untuk hidangan, atau sajian yang tersedia saat kita berkunjung ke saudara untuk "nyadran" sebagai wujud menyambung tali silaturahmi.

Meluber, apabila tidak diatur dengan baik bisa berakibat "isrof" atau berlebih-lebihan, sehingga mengakibatkan makanan yang tidak habis dan terbuang sia-sia. Hal ini tentu mesti kita hindari, jangan sampai memiliki makanan yang terbuang sia-sia. Mestinya kita harus bisa mengelolanya untuk mengantisipasi agar makanan tidak meluber.

Melubernya makanan atau sajian, bisa juga terjadi karena kiriman dari saudara-saudara saat "nyadran" ke rumah. Karena kekhasan makanan atau cemilan lebaran, sehingga satu model berkumpul menjadi satu seperti lepet atau ketupat. 

Seringkali tidak habis, bahkan sampai basi akhirnya terbuang. Hal ini bisa diantisipasi dengan rooling memberikan lagi kepada tetangga atau saudara, sehingga bisa bermanfaat.

Akhirnya, penulis mengucapkan kepada Admin Kompasiana dan para Kompasianer, Selamat Hari Raya  Idul Fitri 1 Syawal 1439 Hijriyah, Taqobbalallahu Minnaa Wa minkum, Mohon Maaf Lahir dan Bathin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun