Mohon tunggu...
Lukmanul Hakim
Lukmanul Hakim Mohon Tunggu... Jurnalis Warga (JW) cbmnews.net, Divisi OSDM Panwascam Larangan, Koord. JW Belik Kab. Pemalang -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk Perubahan - Jangan Pernah Berhenti untuk Belajar - Selalu Semangat dan Berkarya melalui ide dan gagasan yang dituangkan dalam tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

"Pecingan Uang" Lebaran, Momentum Bahagiakan Anak

11 Juni 2018   20:02 Diperbarui: 11 Juni 2018   20:38 1158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak terasa Ramadhan kian meninggalkan kita, sebentar lagi akan hadir datangnya Hari Berbahagia Idul Fithri, momentum kemenangan bagi Kaum Muslimin yang menjalankan ibadah di bulan Ramadhan. Semua kebahagiaan terasa saat berkumpul bersama keluarga, menjadi satu dalam ikatan silaturahmi dan persaudaraan. Tidak sia-sia ketika seseorang berjuang menempuh perjalananan ratusan kilometer untukmenuju ke kampung halaman, mudik demi bertemu keluarga yang dicintainya.

Tak ayal, kebersamaan di hari lebaran menyisakan banyak kenangan yang tak terlupakan, meski hanya sesaat namun begitu berkesan. Kebahagiaan itu pula yang dirasakan anak-anak saat lebaran. Mereka pun tidak ketinggalan mendapatkan jatah di hari lebaran yakni "pecingan uang lebaran" dari paman, bibi dan saudara lainnya.

Maka dari itu, sudah sejak pertengahan bulan Ramadhan, biasanya beberapa orang sudah menyiapkan pecahan uang 5 ribuan, 10 ribuan, 20 ribuan yang baru ditukar di Bank sebagai modal pecingan yang akan dibagikan kepada anak-anak saat momentum lebaran. Penulis lebih suka menggunakan kata "pecingan" karena sudah familiar sejak kecil daripada kata "angpao" yang diserap dari budaya agama lain.

Antara pecingan dan Angpao

pcgg-5b1e734c5e13736f6711ddb2.jpg
pcgg-5b1e734c5e13736f6711ddb2.jpg
Kata "angpao" sebetulnya merupakan istilah yang digunakan umat Konghucu saat merayakan hari raya Imlek, praktiknya uang diwadahi kertas dengan tampilan menarik dan diberikan kepada anak buah, anak-anak dan lain sebagainya. Jadi angpao lebih luas diberikan kepada orang tanpa batasan usia. Berbeda dengan "Pecingan", merupakan kata yang penulis pahami di tempat tinggal, Brebes Jawa Tengah, sebagai budaya memberikan uang kepada anak-anak yang merupakan bagian dari sanak saudaranya. Pecingan lebih identik diberikan kepada anak kecil dan tanpa diberi wadah seperti angpao. Meskipun, saat ini sudah dimodel mirip angpao, uang pecingan dimasukkan ke wadah kertas dengan tampilan menarik.

Lalu, bagaimana kita menanggapi hal tersebut ? Apakah sepakat atau tidak ? Menurut fatwa lajnah Ad daimah di Arab Saudi, ada yang menanyakan terkait hukum memberikan uang pecingan saat lebaran. Mari kita simak !!!

amo-5b1e7211f1334463b62dcc32.jpg
amo-5b1e7211f1334463b62dcc32.jpg
Soal : Kami memiliki anak-anak kecil dan kami terbiasa di negeri kami, memberi mereka 'iediyyah' pada hari raya iedul Fitri atau Iedul Adha, yaitu sejumlah uang-uang kecil (salam tempel), dalam rangka memasukkan kebahagiaan di hati mereka. Apakah 'iediyyah ini bid'ah atau tidak mengapa dilakukan?

Jawab : Alhamdulillah,  tidak mengapa hal tersebut, bahkan termasuk adat kebiasaan yang bagus, Menanamkan kebahagiaan kepada kaum muslimin, baik kepada orang dewasa ataupun anak-anak adalah perkara yang dicintai syariat yang suci ini.

Wabillahi at taufiq washallallahu 'ala Nabiyyina Muhammad wa alihi wa shahbihi wasallam.

Tertanda:

Al Lajnah Ad Daimah lil Buhuts wal Ifta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun