Tak terasa Ramadhan kian meninggalkan kita, sebentar lagi akan hadir datangnya Hari Berbahagia Idul Fithri, momentum kemenangan bagi Kaum Muslimin yang menjalankan ibadah di bulan Ramadhan. Semua kebahagiaan terasa saat berkumpul bersama keluarga, menjadi satu dalam ikatan silaturahmi dan persaudaraan. Tidak sia-sia ketika seseorang berjuang menempuh perjalananan ratusan kilometer untukmenuju ke kampung halaman, mudik demi bertemu keluarga yang dicintainya.
Tak ayal, kebersamaan di hari lebaran menyisakan banyak kenangan yang tak terlupakan, meski hanya sesaat namun begitu berkesan. Kebahagiaan itu pula yang dirasakan anak-anak saat lebaran. Mereka pun tidak ketinggalan mendapatkan jatah di hari lebaran yakni "pecingan uang lebaran" dari paman, bibi dan saudara lainnya.
Maka dari itu, sudah sejak pertengahan bulan Ramadhan, biasanya beberapa orang sudah menyiapkan pecahan uang 5 ribuan, 10 ribuan, 20 ribuan yang baru ditukar di Bank sebagai modal pecingan yang akan dibagikan kepada anak-anak saat momentum lebaran. Penulis lebih suka menggunakan kata "pecingan" karena sudah familiar sejak kecil daripada kata "angpao" yang diserap dari budaya agama lain.
Antara pecingan dan Angpao
Lalu, bagaimana kita menanggapi hal tersebut ? Apakah sepakat atau tidak ? Menurut fatwa lajnah Ad daimah di Arab Saudi, ada yang menanyakan terkait hukum memberikan uang pecingan saat lebaran. Mari kita simak !!!
Jawab : Alhamdulillah, Â tidak mengapa hal tersebut, bahkan termasuk adat kebiasaan yang bagus, Menanamkan kebahagiaan kepada kaum muslimin, baik kepada orang dewasa ataupun anak-anak adalah perkara yang dicintai syariat yang suci ini.
Wabillahi at taufiq washallallahu 'ala Nabiyyina Muhammad wa alihi wa shahbihi wasallam.
Tertanda:
Al Lajnah Ad Daimah lil Buhuts wal Ifta
Ketua: Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz, Wakil Ketua : Abdul Aziz Alu Asy-Syaikh, Anggota : Shalih Al-Fauzan, Bakar Abu Zaid.
Di dalam fatwa tersebut, sangat bijak menyikapi kebiasaan yang baik, karena membahagiakan anak kecil atau orang lain termasuk perbuatan yang terpuji. Sehingga, tidak apa kebiasaan memberikan salam tempel kepada anak kecil saat lebaran.
Orang tua jangan mendidik anaknya meminta
"Tuh...om kamu baru pulang dari Jakarta, sana minta uang pecingan lebaran, mumpung uangnya lagi banyak," bisik sang Ibu kepada anaknya yang masih kecil. Dalam hal ini, termasuk perbuatan yang sangat tidak mendidik. Bolehlah anak menerima uang pecingan lebaran dari saudara, karena itu merupakan rezeki. Namun, jangan sampai mengajarkan anak untuk meminta uang kepada saudaranya karena momen lebaran. Hal ini dikhawatirkan mengajarkan anak mudah meminta uang kepada saudaranya, bahkan bisa mudah meminta uang kepada orang lain.
Biarlah budaya "salam tempel" itu mengalir, tanpa harus diatur, ajarkan kepada anak, dikasih uang ucapkan terimakasih dan Alhamdulillah. Kalau tidak diberi uang juga tidak mengapa, tetap bersyukur. Jangan ajarkan meminta di momen lebaran ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H