Selang beberapa jam, kunyalakan starter motor Supra Fit tahun 2007 ku yang masih kenceng larinya, jarak 20 menit akhirnya sampailah aku ke Masjid dan sempat berjamaah bersama. Tenang hati ini, sudah lama sekali tidak datang ke Masjid seperti ini. Biasanya seminggu sekali, hanya sholat Jumat saja bisa sempat datang ke Masjid, sisanya kalau sempat sholat sendiri dan masih bolong-bolong.
Hari pertamaku bertemu dengan kawan lama, membawa pencerah dan secercah harapan untuk bertaubat. Akhirnya kuteringat sebuah hadits yang mengatakan, bahwa sebesar apapun dosa yang dibawa, apabila memohon ampun dan bertaubat, maka Allah akan mengampuni dosa kita.
Subhnallah, begitu indah lantunan ayat suci Al Qur'an yang diperdengarkan sayup-sayup di serambi Masjid. Kucoba ambil kitab Al Quran perlahan, gemetar tangan ini, setelah sekian lama menyentuh perbuatan maksiat, jarang sekali membuka ayat-ayat-Nya. Teringat membuka terakhir, saat ngaji bersaama kawan-kawan, 10 tahun yang lalu. Sungguh ironis, namun semoga tidak terlambat, suasana baru membuat hati menjadi tenang.
Mungkin, kalau dikaitkan dengan lagunya Wali Band, aku ini " Bocah Ngapa Yak". Karena sesuai dengan lirik lagunya
Disuruh sholat nggak pernah mau
Disuruh zakat juga nggak mau
Bulan puasa batal melulu
Diajak ngaji bilangnya malu
Udah tua masih aja malas sholatlah, bocah ngapa yak
Udah tua bolong bolong bahwasanyalah, bocah ngapa yak
Udah tua masih aja hura huralah, bocah ngapa yak
Udah tua masih aja kaya bocahlah, bocah ngapa yak
Sudah tua, namun kelakuannya kaya bocah, yang namanya bocah tentu saja identik belum baligh. Ini menunjukkan bahwa lagu itu menyinggung orang tua yang mestinya sudah wajib beribadah namun sifatnya kaya anak kecil yang belum terkena kewajiban ibadah. Sholat masih bolong, puasa batal terus, diajak ngaji katanya malu dan sebagainya.
Semoga kita tidak termasuk dalam lagu itu, kalau masih saja melakukannya.....ya .."bocah Ngapa yaak....?