Berbicara soal ngabuburit, istilah itu muncul saat di bulan Ramadhan yang mengandung arti melakukan kongkow atau berada di suatu tempat sambil menunggu datangnya berbuka puasa. Dari kata "ngabuburit" kita sudah bisa menilai bahwa itu bukan asli bahasa Indonesia, namun dari bahasa daerah. Yah, betul, kata "ngabuburit" berasal dari bahasa Sunda.Â
Dilansir dari media infobandung.id, istilah Ngabuburit berasal dari bahasa sunda. Kata 'burit' (yang berarti  senja, sore, atau bisa juga magrib) yang di tambah imbuhan 'nga' dan  dengan pengulangan awal kata nya sehingga menjadi 'nga-bu-burit' atau  menunggu waktu 'burit'. Dan seiring berjalannya waktu, kata ini sudah  menjadi istilah atau kata dalam bahasa Indonesia.
Berbagai cara dilakukan orang untuk beraktifitas sambil menunggu datangnya berbuka Puasa, dengan kumpul bersama teman, mengunjungi tempat-tempat favorit, berkeliling Pasar Ramadhan membeli Takjil dan masih banyak lainnya. Soal ngabuburit yang favorit, sebetulnya penulis lebih memilih sebagai tempat ngabuburit yang favorit. Sejalan dengan makna "ngabuburit" itu menunggu senja atau adzan maghrib, maka yang pas untuk tempat ngabuburit adalah di masjid.
Kenapa Ngabuburit di Masjid ?Â
Hal yang perlu menjadi pertimbangan, ngabuburit di Masjid bisa bermakna dan bermanfaat, daripada memilih lokasi-lokasi yang jauh apalagi ngabuburit bersama "sang pacar", wah nanti malah jadi batal puasanya, Bahayyaa. Untuk mengantisipasi hal itu, ngabuburit yang positif adalah di Masjid.
Ironis, Ngabuburit Remaja Zaman Now
Untuk itu, orang tua mesti jeli, ketika anak perempuannya di ajak laki-laki lain untuk jalan-jalan ngabuburit. Jangan sampai justru ngabuburit membawa kepada kemudhorotan. Orang tua harus menjaga agar anaknya tidak gampang dibawa oleh lelaki lain. Meski dengan alasan jalan-jalan puasa.
Di kota-kota, memang banyak berkumpul remaja ngabuburit bersama pasangannya, seolah mereka bebas bercanda tanpa batasan syariat. DI bulan Ramadhan semestinya bisa menjaga pandangan. Namun, justru dengan ngabuburit seringkali mata tidak terjaga.
Ngabuburit yang utama adalah dengan bertadarus Al Qur'an, mendengarkan pengajian, itu hal yang positif yang bisa mendapatkan pahala, daripada harus keluar rumah, mengeluarkan banyak ongkos dan tenaga. Ayo kita ubah image "ngabuburit" menjadi kegiatan yang positif
Ngabuburit itu Ngaji, buka buku, biar irit
Kepanjangan yang sepintas dikarang oleh penulis, bahwa ngabuburit itu ngaji, yakni ngaji Al Qur'an yang tentunya mendapatkan pahala karena satu huruf saja mendapatkan pahala 10 kebaikan apalagi ratusan ayat yang dibaca. Bulan Ramadhan juga termasuk bulan Qur'an karena dibulan Ramdhan diturunkannya Al Qur'an, maka perbanyak tadarrus membaca Al Qur'an menjadi pilihan utama umat Islam.
Ayat yang pertama kali turun adalah perinta IQRO atau membaca, sehingga ketika orang membaca maka ia bisa meningkatkan kemampuannya sebagai seorang manusia yang lebih baik. Membaca apa saja, termasuk membaca buku-buku Keislaman yang bisa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan sambil menunggu berbuka Puasa bisa menjadi pilihan "ngabuburit".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H