Mohon tunggu...
Lukmanul Hakim
Lukmanul Hakim Mohon Tunggu... Jurnalis Warga (JW) cbmnews.net, Divisi OSDM Panwascam Larangan, Koord. JW Belik Kab. Pemalang -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk Perubahan - Jangan Pernah Berhenti untuk Belajar - Selalu Semangat dan Berkarya melalui ide dan gagasan yang dituangkan dalam tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Peramal Mencari Popularitas di Tengah Musibah Bom

14 Mei 2018   16:20 Diperbarui: 14 Mei 2018   16:38 862
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keyakinan bahwa segala sesuatu yang terjadi di muka bumi ini adalah karena kuasa Allah Subhanahu Wa Ta'ala harus ditanamkan di dalam diri kita. Janganlah kita mempercayai sesuatu hal yang angan-angan atau ramalan dari seseorang yang mengaku paranormal. Sangat berbahaya apabila kita mempercayai peramal. Ketika kita mendatangi peramal saja, sholat kita tidak akan diterima selama 40 hari 40 malam, apalagi kalau mempercayainya. 

Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam bersabda : Barangsiapa yang datang ke tukang ramal lalu mempercayai apa yang dikatakan maka shalatnya tidak diterima selama 40 hari. 

Kalau mempercayainya, lebih berbahaya lagi, Rasulullah Bersabda : Barangsiapa yang mendatangi seorang dukun atau peramal, lalu dia percaya pada apa yang dikatakan maka dia telah mengingkari (kufur) syariah Allah yang diturunkan pada Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi Wasallam.

Dalam hal mendatangi tukang ramal, ada perkecualian, ketika seseorang datang ke tukang ramal atau berdialog dengannya untuk membuktian kebathilannya, maka itu boleh. Semisal datang untuk membantahnya dan membuktian kebathilannya, lalu direkam sebagai bukti.  Hal tersebut bukan bagian mendatangi peramal yang diancam dengan tidak diterimanya shalat selama 40 hari.

Kita kembali, dengan akuisisi dari mas Mijan dengan meretweet kembali postingannya beberapa bulan lalu seolah ingin membuktikan bahwa ramalannya betul. Sebagai seorang muslim yang cerdas, kita wajib tidak percaya dengan cuitannya yang seolah menyesatkan dan ingin dianggap oleh khalayak bahwa cuitannya ternyata betul. Padahal cuitannya tidak menyebutkan bulan, hanya global di tahun 2018, kita harus jeli dengan tulisannya. Apapun yang terjadi, kita harus yakini adalah kehendak Allah.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman : " Katakanlah: "Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah. " (QS. An Naml: 65).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun