Sobat Kompasiana yang semangat menulis
Baru saja, sekitar pukul 21.oo hari Minggu, 13 Mei 2018 telah terjadi ledakan Bom di sebuah kamar Blok B lantai 5 di Rusunawa sepanjang taman Sidoarjo, dekat mapolresta Sidoarjo. Ledakan bersumber dari bom rakitan di salah satu unit rumah susun. Stelah diteliti ada 3 orang dewasa bersimbah darah. Ada tas ransel dan rakityan kabel. Bom di sidoarjo.
Reporter TV One menjelaskan dalam Breaking News bahwa ledakan rusunawa sekitar taman sepanjang Sidoarjo, mendpatkan info terbaru di salah satu rusunawa pukul 21.00 WIB, benar terjadi, sebuah korban beredar, foto dan data dari korban. Diantaranya, ada sejumlah korban anak-anak di TKP, lantai 5 sepanjang rusunawa. Korban dewasa dan anak-anak dibawa ke Rumah Sakit untuk mendapat perawatan lebih lanjut.
Penyebab ledakan diduga berasal tas ransel, bom rakitan yang meledak di salah satu kamar kosong di lantai 5, Â menyebabkan atau berimbas di kamar sebelahnya. Jumlah korban masih simpang siur terkait mana korban jiwa ataupun luka.untuk jumlahnya. Tim dari Polresta Sidoarjo Jawa Timur langsung melakukan investigasi terkait ledakan bom tersebut.
Detail jumlah korban, informasi yang baru disampaikan, korban 5 orang, 2 anak-anak, 3 orang dewasa masih berada di salah satu kamar efek imbas ledakan. Barang bukti sudah diamankan berisi seperti kabel, bom rakitan bahwa ini diduga berada di salah satu ruang atau kamr kosong lantai 5 blok B rusunawa sepanjang taman sidoarjo. Diharapkan warga sekitar untuk mengamankan diri, menjaga jarak, karena masih disisir barangkali ada bom yang masih aktif.
Ada juga korban di samping kamar pusat ledakan mengalami luka cukup parah, karena di lokasi rusunawa jarak antara satu adengan lainnya, sehingga ledakan berimbas ke penghuni lainnya. Mereka segera dibawa ke Rumah Sakit terdekat. Para warga berhamburan keluar, memadati di area rusunawa karena khawatir barangkali masih ada bom yang masih aktif.
Saksi penghuni rusunawa sebagai koordinator warga bapak Yono mendatangi tempat kejadian ada korban yang masih hidup, lalu menceritakan bahwa penghuni blok B lantai 5 bahwa orng tersebut sudah tinggal sejak tahun 2015, kadang-kadang tegur sapa dan tidak begitu paham. namanya pak Anton dan istri dengan dua anak dengan kesehariannya usaha berjualan kue.
Ada apa lagi ini ? Sehari berturut-turut terjadi teror yang membuat resah masyarakat. Ingat, bahwa siapapun pelakunya bahwa perbuatan melakukan teror atau bom bunuh diri atau membuat ketakutan di masyarakat adalah sesuatu hal terlarang di dalam agam manapun. Termasuk juga Agama Islam yang membawa kedamaian, tidak mengajarkan melakukan pembunuhan atau membunuh diri sendiri dengan meledakkan diri dan menghancurkan sekitarnya. Sekali lagi, ini tidak ada ajarannya di dalam ISLAM.
Terorisme itu apa ?
Ingatlah bahwa Islam melarang membunuh orang lain, bahkan bila membunuh nyawa tanpa alasan yang benar, sejatinya dia sama saja membunuh manusia seluruhnya di muka bumi ini. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :
Barangsiapa  yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang  lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan  dia telah membunuh manusia seluruhnya" (QS. Al Maidah: 32). Kata Syaikh 'Abdurrahman bin Nashir As Sa'di dalam Taisir Al Karimir Rahman bahwa  ayat ini juga ditujukan para para tukang begal atau penyamun yang  mengancam membunuh atau merampas harta orang lain dengan cara paksa.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Islam bukan Teroris, kalaupun pelakunya adalah Muslim, maka dia tidak mewakili ajaran Islam yang membawa kedamaian. Pemahaman personal yang berbahaya ini tentu tidak semestinya di generalisir bahwa Islam itu Kejam dan Teroris. Termasuk juga cashing dari pelaku teror yang berjenggot, cingkrang atau bercadar, itu juga tidak mewakili muslim lainnya yang berpenampilan serupa. Karena jenggot, cingkrang dan cadar itu tidak mesti dia teroris. Lihat saja, pelaku bom surabaya, pelakunya tidak berjenggot dan istrinya tidak bercadar. Hal ini membuktikan bahwa tidak ada kaitannya penampilan dengan perbuatan teror yang dilakukan oleh personal.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H