Mohon tunggu...
Lukmanul Hakim
Lukmanul Hakim Mohon Tunggu... Jurnalis Warga (JW) cbmnews.net, Divisi OSDM Panwascam Larangan, Koord. JW Belik Kab. Pemalang -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk Perubahan - Jangan Pernah Berhenti untuk Belajar - Selalu Semangat dan Berkarya melalui ide dan gagasan yang dituangkan dalam tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Produsen Susu Kental Manis Menghilangkan Kata "Susu" di Kemasannya

5 Mei 2018   20:19 Diperbarui: 7 Mei 2018   12:05 13748
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Susu saya susu bendera" Begitulah lagu yang sudah kita hafal sejak kecil. Minuman kaleng atau sachet berisi minuman susu sapi yang bisa diencerkan dengan air hangat saat ini kalau kita cek di swalayan atau warung terdekat, sudah hilang kata " Susu"-nya. Apa sebab?

Ingatkah sobat Kompasiana dengan youtuber REMOTIVI yang mengungkap tingginya kadar gula yang mendominasi susu kemasan di Indonesia?

Sejumlah praktisi dan elemen masyarakat menilai produsen SKM tidak terbuka dalam memberi kejelasan informasi mengenai kandungan produknya pada masyarakat. Terlebih penyajian iklan produk SKM dianggap tidak relevan dengan nilai nutrisinya.

Remotivi, lembaga studi dan pemantauan media --khususnya tv-- di Indonesia pernah memaparkan sejumlah bukti bahwa materi promosi iklan susu kental manis (SKM) telah melanggar etika pariwara, yakni pada pasal 17 ayat 1 (a) dan (d) yang melarang iklan mengelabui konsumen mengenai kualitas, kuantitas , dan bahan. Pun tidak memuat informasi mengenai risiko penggunaan suatu produk.

Dalam video berdurasi 5 menit 10 detik tersebut, diuraikan bahwa iklan SKM kerap menggunakan kata-kata semacam "enak" dan "manis" yang cenderung menjadi daya pikat utama bagi anak-anak.

Selengkapnya bisa dilihat di video youtube

Kalau diperhatikan, penulis kemarin membeli sesuatu di salah satu swalayan, melihat sachet susu bendera tanpa kata "Susu"-nya. Perhatikan foto yang dilingkari oleh penulis

(Dok. Pribadi)
(Dok. Pribadi)
Susu Kental manis menjadi bendera Kental Manis dan Susu Cokelat menjadi Bendera Cokelat. Ini menarik untuk kita bahas. Apakah kandungan dan komposisinya sejak dahulu sama? Atau ada perubahan?

Kalau sama komposisinya, sebelum ada kata susu hilang, maka ini menunjukkan bahwa apa yang diungkap oleh media REMOTIVI itu benar.

Namun, penulis di sini bukan dalam rangka menghujat, namun mengapresiasi pihak perusahaan Frisian Flag yang sudah legowo menerima masukan.

Bedakah antara susu kental manis dengan krimer kental manis?

Ternyata beda, menurut media goasiana, susu kental manis adalah susu sapi yang airnya dihilangkan dan ditambahkan gula, sehingga menghasilkan susu yang sangat kental dan dapat bertahan selama satu tahun bila tidak dibuka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun