Sobat Kompasiana yang berbahagia
Tak terasa sebentar lagi kita akan menjumpai bulan yang penuh berkah, rahmat, ampunan yakni bulan Ramadhan. Kenikmatan besar tentunya masih bisa menjumpai bulan tersebut, karena ada diantara kita yang sudah tidak bisa menjumpainya karena ajal menjemput atau terbaring sakit. Yang masih diberi kenikmatan sehat, lapang, sempat sangatlah berbahagia, dan mestinya harus dimanfaatkan untuk memaksimalkan beribadah di bulan yang penuh berkah ini.
Bagi siswa pelajar, mereka pun mendapatkan bimbingan untuk peningkatan ibadah di bulan Ramadhan. Mereka juga mendapatkan tugas untuk mengisi time line kegiatan ibadah di bulan Ramadhan. Tentu Guru sebagai pembimbing harus bisa menjelaskan kepada siswa-siswinya agar tidak salah paham dengan adanya buku Ramadhan tersebut.Â
Tujuannya bukan untuk riya atau ibadahnya dipuji orang lain, namun sebagai penyemangat siswa dan catatan rangkaian kegiatan ibadah di bulan Ramadhan. Jadi, menanamkan keikhlasan kepada siswa agar beribadah bukan karena buku, namun memang kewajibannya sebagai seorang muslim untuk beribadah.
1.Ibadah Shalat 5 waktu
Siswa mengisi kegiatan ibadah shalat 5 waktu dari Subuh, Dhuhur, Asar, Maghrib dan Isya dengan memberikan contreng V. Apabila tidak melaksanakannya, maka di contreng X . Hal ini sebagai pengingat siswa agar meningkatkan ibadahnya. Maka sebetulnya Guru harus selalu mengecek setiap hari atau 3 hari sekali perkembangan ibadah siswanya. Ketika siswa tidak melaksanakan ibadah  di salah satu sholat 5 waktu, maka Guru mampu memotivasi dan mengingatkan siswanya untuk peningkatan ibadah
2.Ibadah Shalat Tarawih
Ada pelaksanaan ibadah Sunnah yang hanya ada di bulan Ramadhan yakni Shalat Tarawih. Siswa-siswi pun harus mengisi kegiatannya, apakah melaksanakan Shalat tarawih atau tidak ? Pembuktiannya biasanya dengan menerima tanda tangan dari Imam Shalat.
3.Ceramah/Pengajian Kuliah Tujuh Menit (Kultum)
Konten catatan list yang harus diisi adalah materi ceramah yang bisa didapatkan oleh siswa pada momen kuliah tujuh menit (kultum) pada pelaksanaan sesudah ibadah shalat Tarawih, Kultum Ba'da Shalat Subuh, Khutbah Shalat Jumat, pengajian jelang berbuka dan momen lainnya. Siswa diajari bagaimana bisa membuat rangkuman dari materi yang disampaikan. Karena ada pengisian untuk Hari/tanggal, tempat, nama penceramah, Judul ceramah, isi Rangkuman dan tanda tangan.
Kegiatan ini mengajarkan bagaimana siswa mampu merangkum isi materi, agar mereka bisa menyimak, bukan saja mendengarkan. Hasil menyimak ditulis di buku kegiatan ramadhan dan sesudahnya meminta tanda tangan penceramah sebagai bukti.
4.Tadarus Al Qur'an
5.Pelaksanaan Shalat idul Fithri
Pelaksanaan Shalat Idul Fithri juga dituliskan laporan kegiatannya dari mulai tempat, hari/Tanggal dan isi rangkuman materi khutbah Id dari Khatib. Hal ini juga mengajarkan siswa untuk berlatih merangkum dari hasil khutbah agar bisa membuat kesimpulan dari khutbah yang disimaknya.
Semua kegiatan tersebutm tujuan utamanya tentu membentuk siswa-siswi yang beriman dan bertaqwa, guru bisa mengontrol kegiatan ibadah siswa untuk bisa memberikan evaluasi dan motivasi kepada siswa. Intinya, pemahaman yang kuat dan kokoh kepada siswa, agar ibadah mereka bukan karena alasan buku kegiatan Ramadhan, namun karena Ikhlas Lillahi Ta'Ala dalam rangka beribadah hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H