Dibalik suksesnya Radioahead melalui album debutnya Pablo honey pada tahun 1993, dengan single nya yang meledak, lagu yang bernada santai dan berdistrosi dalam beberapa bait lagunya serta membuat larut pendengarnya melalui vocal suara khas milik Thom Yorke dalam lagunya yang berjudul creep. Terdapat kisah menarik yang bisa dijadikan pembelajaran bagi seluruh penikmat music di seluruh dunia.
Dirilisnya album debut Radioahead yang bertajuk 'Pablo Honey', band ini beranggotakan Thom Yorke sebagai vocal utama, gitaris ritmis, serta piano dan jonny Greenwood sebagi gitaris utama, Ed O'brien gitar, serta vocal tambahan dan Colin Greenwood pembetot gtar bass. Band asal britania raya tepatnya di Abingdon, Oxfordshire ini bergenre Rock Alternatif.
Pada awal perilisannya album ini kurang mendapatkan perhatian dari penggemar music di inggris, bahkan radi 1 Inggris menyebut lagu tersebut terlalu menyedihkan dan mereka menahan untuk menayangkan lagu ini dalam radionya.
Namun dipandang remeh d Negara sendiri lagu berjudul 'Creep' ini justru booming di daratan Israel, setelah boomingnya lagu itu bak efek snowball lagu ini semakin menjadi jadi kepopulerannya, sehingga banyak fans yang meminta untuk merilis ulang single dari album 'Pablo Honey' ini.
Pada tahun 1993 Radioahead merilis ulang single 'Creep' mereka dan lagu itu melesat ke posisi tujuh di tangga lagu Inggris yang kesuksesannya terus bertahan hingga saat ini.
Namun, dibalik kesuksesannya dan kepopulerannya lagu berjudul Creep dari Radioahead ini mendapatkan citra buruk, bagaimana tidak, meurut laporan NME pada tahun 2015, kepopuleran lagu ini sebagai seni dan hiburan budaya pop menjadi salah satu pemicu hal yang sama sekali tidak diinginkan dan sama sekali tidak terpikirkan, seorang pembunuh  di Inggris menyebut bahwa lagu tersebut mendorong ia untuk melakukan perbuatan keji pembunuhan.
Si pembunuh dari dalam jeruji besi menuliskan sepucuk surat menyeramkan kepada grup musik pencipta lagu 'Creep' Radioahead, sang pembunuh mengatakan bahwa karakter yang ada dalam bongkahan lirik lagu creep ini adalah dirinya.
Dalam suratnya si pembunuh berkata "saya adalah 'creep' dalam lagu tersebut, saya membunuh korban saya. Lagu itu membuat saya melakukannya. Itu bukanlah saya, itu adalah kata kata di pikiran saya". Bahkan sang pencipta Thom Yorke dibuat merinding oleh isi sepucuk surat yang ditujukan kepadanya tersebut.
Lagu 'Creep' ini jika ditelaah liriknya mengandung unsur ketidak percayaan diri seseorang saat mendekati pujaan hatinya, menggambarkan bahwa seseorang itu jatuh cinta kepada seorang yang berparas cantik bak bidadari namun tidak berani untuk mendekatinya karena sadar diri bahwa ia tidak pantas dengan parasnya yang berbanding terbalik dengan pujaan hatinya.
Pada tahun 2014, di sebuah laman yang banyak menceritakan kasus bunuh diri, terdapat sebuah kisah pelaku yang mengakhiri hiduonya setelah mendengarkan lagu 'Creep' milik Radioahead ini, di ceritakan ia sedang depresi saat mendengarkan lagu ini.Â
Si penutur, yang merupakan teman pelaku, menceritakan bahwa pelaku mendengarkan lagu ini saat keadaan sedih lantaran ditinggal oleh kekasihnya sehingga membuat pelaku depresi, dalam kondisi tersebut, pelaku juga di pengaruhi oleh alcohol dan juga obat-obatan terlarang.
"dia mendengarkan dan kecanduan dengan lagu itu. Sampai akhirnya dia menyerah tak dapat melakukan apa-apa lagi." Ujar sang penutur sekaligus teman pelaku.
Kita sebagi penikmat music yang bijak, lebih baik memandang karya music melalui sudut pandang seni dan hiburnannya saja, tidak menutup kemungkinan dengan mendengarkan music kita bisa terbawa suasana, namun kita juga harus mengerti batasannya.Â
Jangan sampai kejadian yang berbau negative terjadi hanya karena pengaruh music, sang penyair pun menciptakan karya nya juga karena bentuk kebebasan ber ekspresif mereka yang di gambarkan dengan karya music dan lirik yang ada di dalamnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H