Mohon tunggu...
adika ranggala
adika ranggala Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Admin Kompasiana Warga Keturunan Tionghoa ya?", Judul Tersebut Rasis Tidak?

24 Maret 2016   01:56 Diperbarui: 24 Maret 2016   10:18 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mari kita berandai-andai. Kita andaikan Ahok itu adalah seorang dari suku Jawa, bernama Raden Mas Basuki. Lalu, ketika tulisannya dipersoalkan admin, apakah mungkin akan muncul pertanyaan "Admin Kompasiana Warga Suku Jawa ya?" Jika Revaputra Sugito adalah seorang bersuku Jawa, maka tidak mungkin dia akan melontarkan pertanyaan seperti itu, karena dia tak akan mungkin mempermasalahkan kesukuan yang sama dengan dirinya. Karena manusia tidak akan berprasangka berdasarkan ras pada ras dirinya sendiri. Berprasangka pada diri sendiri tentu sesuatu yang absurd. 

Sebagai pembanding yang ideal adalah kicauan Farhat Abbas terhadap ras Ahok beberapa waktu lalu, yang telah menyebabkan Farhat Abbas berurusan dengan hukum.

Kala itu Farhat Abbas berkicau "Ahok protes, dasar Ahok plat aja diributin! Apapun platnya tetap Cina!"
Kata CINA itu adalah kata yang NETRAL, namun konteks kalimatnya, rekam jejak twit-twit Farhat Abbas terkait Ahok, membuat kicauan tersebut bertendensi rasis. 

Tetapi bertendensi rasis, tidaklah berarti rasis khan? Ya. Tendensi rasis, tidak berarti rasis. Lalu, apakah kicauan Farhat Abbas tersebut rasis? Ya! Kicauan tersebut rasis. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan membuat pembandingan, bagaimana seandaianya Ahok adalah orang suku Jawa, tidak mungkin akan muncul twit "Ahok protes, dasar Ahok plat aja diributin! Apapun platnya tetap Jawa!" 

Kalau disederhanakan, maka ada tidaknya prasangka berdasarkan ras akan menjadi penentu apakah sebuah pernyataan/pertanyaan berkonotasi rasis atau tidak rasis.

Wassalam,

Abin Adika Ranggala

=============

Yang tidak sepakat, silakan disanggah secara intelektual.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun