Mohon tunggu...
Isroi Isroi
Isroi Isroi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Berbagi Tak Pernah Rugi

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

TPA Pati: TPA Sampah yang Menjadi Taman Rekreasi

20 Januari 2014   08:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:40 933
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="Gerbang masuk TPA Kota Pati"][/caption]

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah kota Pati, Jawa Tengah, berbeda dengan TPA tempat lain. Di sini tempatnya rapi, bersih, ada rusa, kera, sapi, merak, dan binatang-binatang lain. Ada juga pusat pembuatan kompos dan pengolahan sampah plastik menjadi solar. Tidak tercium bau busuk menyengat. Orang-orang datang ke TPA ini bukan mau buang sampah, tetapi mau berekreasi. TPA Sampah Pati memiliki konsep yang berbeda dengan TPA-TPA lain. Kalau di tempat lain, TPA selalu terkesan kumuh, bau, jorok, dan sumber penyakit, TPA Pati justru kebalikannya. Kalau di tempat lain keberadaan TPA selalu ditentang oleh masyarakat disekitarnya, TPA Pati justru banyak dikunjungi untuk rekreasi. Saya ingin mengetahui lebih banyak tentang TPA ini, sayangnya tidak ada pengelola yang 'berwenang' di sini, dan cuaca gerimis, jadi tulisan ini hanya laporan 'pandangan mata' saja. [caption id="" align="aligncenter" width="300" caption="Lokasi TPA kota Pati. Hanya 7 km dari alun2 kota Pati."]

[/caption]

TPA Kota Pati berada di desa Sukorejo, kec. Margirejo, Pati. Jaraknya kurang dari 7 km dari pusat kota. Saya tidak tahu sejak kapan TPA ini mulai beroperasi. Kalau dilihat dari tumpukan sampahnya sepertinya belum cukup lama. Di gerbang pintu masuknya terdapat tulisan besar "Selamat Datang di TPA Pati".  Masuk ke TPA ini seperti tidak masuk ke tempat pembuangan sampah. Tempatnya bersih. Jalan masuknya rapi. Kalau Anda datang dengan membawa mobil atau motor, disediakan tempat parkir yang cukup luas. Tempat parkirnya masih tanah, ketika musim hujan seperti ini tanahnya lembek. Jadi hati2 memilih tempat parkir, jangan sampai terjebak di lumpur. Tidak jauh dari tempat parkir terdapat lapangan yang cukup luas. Lapangan ini bisa dijadikan tempat berolah raga atau camping. Di pingir lapangan terdapat gazebo untuk berteduh.

Ketika saya berkunjung ke TPA ini tidak banyak orang yang datang. Terlihat beberapa remaja naik motor berboncengan dan motor2 trail yang lewat melintas. Mungkin karena cuaca yang mendung dan hujan, jadi pengunjungnya sedikit. Menurut pedagang yang berjualan di lokasi TPA, penunjung biasanya banyak di sore hari dan hari minggu/hari libur. Berseberangan dengan tempat parkir, terdapat kandang rusa. Ada cukup banyak rusa yang dipelihara di tempat ini. Anda bisa memberi makan rusa dengan rumput, wortel, atau sayuran, seperti orang2 yang memberi makan rusa2 di istana Bogor. Ada beberapa kandang rusa, salah satu kandang berisi rusa jantan yang besar. Di lokasi sekitar kandang rusa terdapat pepohonan yang besar dan tinggi. Pohon2nya cukup banyak. melihat besarnya pohon ini kemungkinan pohon ini sudah berumur puluhan tahun dan sudah ada sebelum TPA ini dioperasikan. Di sebelah kandang rusa ada beberapa kandang yang berisi kera. Pengunjung biasanya melempar kacang atau biskuit untuk kera2 ini. Tidak jauh dari kandang monyet terdapat beberapa kurungan besar yang berisi burung merak. Ada juga angsa, enthok dan burung dara yang dibiarkan bebas. Di dekat kandang2 binatang itu juga disediakan arena bermain untuk anak2, seperti: ayunan dan plosotan. Ada juga tempat duduk yang cukup nyaman untuk menikmati binatang2 ini.

Di dekat kandang rusa, terdapat bangunan yang berisi mesin2 untuk membuat kompos dan pupuk organik. Di tempat yang sama juga terdapat mesin2/peralatan pirolisis untuk mengolah sampah plastik menjadi minyak solar. Sayangnya mesin2 ini sedang tidak beroperasi. Berjalan lebih ke dalam di sisi kiri, terdapat areal luas yang ditanami beberapa tanaman buah2an. Namun, tanamannya masih pendek2 dan belum berbuah. Dari denah lokasi TPA, areal ini adalah areal kebun buah. Jika tanamannya sudah besar dan berbuah, areal ini akan menjadi area favorit pengunjung. Di TPA ini juga terdapat tempat pembibitan tanaman. Saya lihat tidak banyak bibit yang ada di tempat ini. Hanya ada beberapa bibit, sepertinya bibit durian.
image
image
Berjalan terus ke arah belakang terdapat kandang sapi dan kandang kambing. Ada sekitar 6 ekor sapi yang dipelihara. Sapi2 ini dirawat cukup baik. Makanannya rumput segar, tidak seperti di TPA lain yang diberi makan 'sampah'. Saya tidak tahu berapa jumlah kambing yang dipelihara, karena posisinya sulit dijangkau.
image
image
Berjalan terus ke belakang terdapat instalasi pengolahan lindi sampah. Ada beberapa bak2 dan kolam pengolahan. Lindi seperti ini bisa menghasilkan biogas, dan sisanya bisa diolah lagi menjadi pupuk cair. Posisi kolam pengolahan lindi berada di bawah yang curam. Di sisi kanan kirinya terdapat 'gunung sampah'.

Semakin dekat dengan tempat penimbunan sampah bau menyengat mulai tercium. Mungkin karena sedang musim hujan, sampah menjadi basah dan baunya semakin menyengat. Beberapa waktu sebelumnya saya pernah datang di musim kemarau, baunya tidak menyengat seperti ini. Di salah satu 'gunung sampah' terdapat instalasi pipa2 pralon yang ditanam ke dalam tumpukan sampah. Saya menduga instalasi ini adalah instalasi untuk menangkap biogas (methane capture). Biogas yang diambil ditampung dan dialirkan ke warung2 yang berada di dekat tempat parkir.

Di dekat lokasi penimbunan juga mulai terlihat tumpukan2 plastik yang sudah disortir dan sebagian sudah dikemas. Beberapa pemulung terlihat sedang bekerja merapikan plastik2 tersebut. Jumlah pemulung tidak banyak, hanya beberapa orang saja. Di TPA tempat lain jumlah pemulungnya sampai ratusan orang.

TPA Pati memang tidak seperti taman yang indah di kota2 besar. Pengelolaannya dan perawatannya belum maksimal. Namun, TPA ini menawarkan konsep yang bagua sekali. Andaikan TPA ini dikelola dengan baik bisa menjadi percontohan untuk TPA-TPA lain di Indonesia. Artikel lain tentang sampah silahkan klik di sini: Sampah Adalah Berkah

image
image

image
image

image
image
image
image
image
image

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun