Mohon tunggu...
Isroi Isroi
Isroi Isroi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Berbagi Tak Pernah Rugi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

[Fotografi] World of Proust, foto klasik karya Paul Nadar

7 Januari 2013   15:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:24 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Foto hitam putih (black and white) memiliki nilai artistik tersendiri. Meskipun saat ini perkembangan dunia foto digital sudah sangat maju, foto black & white tetap memiliki tempat di dunia fotografi. Saya menemukan buku 'Word of proust' yang memuat foto hitam putih klasik karya fotografer perancis Paul Nadar. Foto hitam putih yang luar biasa. Buku itu memuat foto-foto keluarga, teman dekat, dan kolega Marcel Proust, seorang novelis klasik perancis yang terkenal. Yang menarik bagi saya bukan cerita tentang diri Proust, tapi karya foto itu sendiri, proses pemotretan, editing, dan proses cetaknya.

Praust by Paul Nadar
Praust by Paul Nadar
Paul Nadar bisa merekam dengan sangat baik raut wajah, detail, ketampanan, kecantikan, kegagahan, atau pun glamour keluarga bangsawan dan keluarga borjuis perancis pada saat itu. Paul Nadar mengatur dengan sangat hati-hati pencahayaannya. Dia menggunakan reflektor untuk menyeimbangkan pencahayaan. Dia memotret beberapa kali sampai didapatkan foto yang paling bagus.
Paul Nadar Photograph
Paul Nadar Photograph
Paul Nadar, France photographer Yang menarik lagi adalah proses 'retauching' dan cetak fotonya. Foto-foto itu diolah terlebih dahulu sebelum dicetak. Proses 'retauching' yang dia lakukan misalnya menghaluskan tone kulit, menghilangkan/menyamarkan cacat, membuat lebih langsing, dan lain-lain. Entah bagaimana dia melakukannya pada saat itu. Di dalam kaca negatifnya ditemukan goresan-goresan pensil untuk memperbaiki foto.
Salah satu contoh foto yang di-reject dan yang diolah lebih lanjut. Pada proses cetak foto dia juga melakukan 'cropping', 'dodging' dan 'burning'. Kaca negatifnya besar, jadi relatif mudah dilakukan secara manual. Di kaca negatif aslinya terekam juga suasana studio foto Nadar, asistennya yang memegang reflektor atau Paul Nadar sendiri. Nadar hanya mencetak foto modelnya dan memotong bagian-bagian yang tidak perlu.
Beda foto yang sudah di-retouching dan yang belum. Foto-foto Nadar tajam dan detail sekali. Bahkan pola iris matanya bisa terlihat dengan jelas dan detail. Saya bisa membayangkan, menghasilkan foto yang demikian tajam tidaklah mudah pada saat itu. Fotografernya, Paul Nadar, tentulah sangat mahir dan menguasai kameranya. Lensanya juga tentu sangat bagus. Beberapa hal yang saya pelajari ketika membacaa dan menikmati foto-foto karya Paul Nadar. Pertama, editing dan manipulasi foto sudah dilakukan sejak masa awal-awal fotografi. Foto hasil 'jepretan' dari kamera bukanlah hasil final. Foto itu perlu diolah, saat. ini melalui 'digital darkroom', sampai diperoleh hasil foto yang paling bagus. Ini juga mementahkan pendapat sebagian orang yang mengganggap tabu pengolahan foto. Kedua, untuk mendapatkan foto yang bagus perlu kemahiran menggunakan kamera dan kemahiran mengolah foto. Kamera yang mahal dengan teknologi paling up to date belum tentu menghasilkan foto yang bagus kalau tidak tahu bagaimana menggunakannya. Meskipun kameranya biasa-biasa saja, tetapi kalau digunakan oleh tangan yang mahir bisa menghasilkan foto yang luar biasa. Kamera dan lensa yang digunakan Nadar adalah kamera buatan tangan. Kalau dibandingkan dengan teknologi sekarang jauh sekali. Ketiga, fotografi tidak lekang di makan waktu. Meskipun umur foto-foto itu sudah ratusan tahun tetap enak dinikmati. Rasanya foto-foto itu tetap sulit ditandingi oleh fotografer kontemporer.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun