[caption id="attachment_9426" align="aligncenter" width="1024"] Fosil gajah purba di situs purbakala Pati Ayam, Kab. Kudus[/caption]
Salah satu gajah purba terbesar, Stegodon trigonochepalus, ditemukan di pegunungan Pati Ayam, Kab. Kudus. Gajah purba ini bisa mencapai ukuran tinggi hingga 4 m dan panjang mencapai 12 m. Gajah Stegodon bahkan lebih besar daripada Mammoth yang ditemukan di daerah sekitar kutup.
Situs purbakala Pati Ayam terletak di sisi timur Kab. Kudus dan berbatasan dengan Kab. Pati. Tidak sulit menemukan situs pubakala ini. Dari jalan raya Pantura arah Kudus-Pati, kurang lebih 15 km dari Kota Kudus, terdapat baliho petunjuk arah Situs Purbakala Pati Ayam di kiri jalan. Jarak dari jalan raya hanya 500 m masuk wilayah desa Terban. Jalan desa ini masih sempit dan kondisinya rusak parah di beberapa ruasnya. Museum cagar budaya situs purbakala Pati Ayam berada di depan balai desa Terban. Museumnya menempati sebuah rumah kecil yang lebih mirip ruko daripada sebuah museum purbakala.
Konon fosil-fosil purba ini sudah ditemukan oleh warga desa Terban sejak awal tahun 1980-an. Mereka menemukan tulang-tulang yang sudah membatu dengan ukuran luar biasa. Warga desa menemukan ladang mereka yang berada di lereng-lereng pegunungan Pati Ayam. Menurut cerita nenek-moyang warga, konon di salah satu hutan di Pati Ayam ini juga tempat semedinya Baron Skeber.
Baru sekitar tahun 2005 dilakukan pengalian oleh dinas purbakala Jawa Tengah. Para arkeolog dan warga menemukan banyak sekali fosil-fosil tulang yang berukuran besar. Salah satunya fosil gading yang sudah membatu dengan ukuran panjang hampir 4 m. Ditemukan pula tulang-tulang panggul, rahang, gigi, dan beberapa tulang lain. Setelah diteliti, tulang-tulang ini adalah tulang gajah purba yang dinamakan Stegodon trigonochepalus. Ukurannya pun diperkirakan sebesar truk tronton yang tingginya bisa mencapai 4 m dan panjang 12 m.
Sebagian besar fosil yang ditemukan di pegunungan Pati Ayam adalah fosil gajah purba. Namun, ditemukan juga fosil kerbau purba dan beberapa cangkang kerang binatang laut. Ditemukan pula hiu purba yang ukurannya juga besar.
Ditemukannya fosil binatang lau dalam jumlah besar menimbulkan dugaan bahwa lembah di pegunungan ini kemungkinan dahulu kala adalah terendan laut. Kemungkinan ada selat yang memisahkan antara Pati Ayam dengan gunung Muria di Kudus.
Fosil-fosil ini merupakan fosil langka yang ditemukan di Indonesia. Ada sebagian yang disimpan di museum purbakala Jawa Tengah dan sisanya di simpan di balai desa Terban, di sebuah rumah yang disebut Museum Purbakala Pati Ayam.
Di lokasi pegunungan Pati Ayam pemerintah daerah membuat sebuah rumah kecil, dinamakan Gardu Pandang, yang terdapat tulang fosil gajah purba. Fosil ini belum diangkat dan ditutupi dengan kotak kaca sebagai hiasan. Jarak pegunungan Pati Ayam dengan balai desa tidak terlalu jauh, mungkin sekitar 500 m. Jadi jika berkunjung ke museum ini alangkah baiknya sekalian melihat pegunungan Pati Ayam.
Meskipun tempat dan lokasi museum purbakala Pati Ayam masih alakadarnya, namun museum ini bisa menjadi tempat yang menarik untuk anak-anak. Anak kecil usia sekolah pasti suka dengan cerita binatang purba. Apalagi bisa melihat dan menyentuh langsung fosil-fosil binatang raksansa itu, pastilah akan sangat berkesan.
Jika Anda kebetulan melewati tempat ini. Mampirlah sebentar ke museum Pati Ayam.
[caption id="attachment_9421" align="aligncenter" width="1024"]